Antisipasi Gejolak Multiefek Bisnis Tiongkok, Indonesia Berikan Bantuan Biaya Administrasi Senilai 4 Juta

Antisipasi Gejolak Multiefek Bisnis Tiongkok, Indonesia Berikan Bantuan Biaya Administrasi Senilai 4 Juta

Antisipasi Gejolak Multiefek Bisnis Tiongkok, Indonesia Berikan Bantuan Biaya Administrasi Senilai 4 Juta -ist-

Berdasarkan data Kementerian PUPR, diperkirakan defisit perumahan (kekurangan perumahan yang dihitung berdasarkan selisih  jumlah kepala rumah dengan jumlah rumah yang ada) untuk perumahan di perkotaan telah mencapai 10 juta jiwa, sedangkan di perkotaan pedesaan.

secara regional mencapai 2,7 juta sehingga total menjadi 12,7 juta. Merujuk data Susenas, pada tahun 2021, laju pertumbuhan keluarga hanya mencapai 700.000 hingga 800.000 per tahun. Tentu saja, setiap keluarga membutuhkan tempat tinggal, sementara pengembang hanya mampu membangun 400.000 rumah dalam setahun.

Perbedaan inilah yang menjadi penyebab meroketnya harga properti, terutama untuk properti skala kecil dan menengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, sebanyak 83,99% keluarga tinggal di rumah pribadi atau keluarga, sedangkan 6,13% tinggal di rumah kontrakan atau sewa.

BACA JUGA:PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Merapat!

Di DKI Jakarta sendiri, tercatat sekitar 1,77 juta atau 63% rumah tangga di Jakarta akan menjadi tunawisma pada tahun 2022. Dengan kebijakan preferensi ini, diharapkan Anda dapat meningkatkan  MBR pembelian listrik dengan rumah.

Selain menetapkan kebijakan insentif PPN dan BBA, pemerintah melalui Kementerian PUPR terus mengelola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP, khususnya pinjaman likuiditas pembiayaan perumahan bagi MBR. Untuk program tahun ini, anggarannya mencapai Rp25.000 miliar untuk 220.

Sumber: