Ditengah Kemerdekaan RI, IHSG Melemah Dan Beri Sentimen Negatif

Ditengah Kemerdekaan RI, IHSG Melemah Dan Beri Sentimen Negatif

IHSG Melemah Dan Beri Sentimen Negatif-ist-

JEKTVNEWS.COM - Pada Rabu sore kemarin, 16 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup dengan penurunan, mengikuti pelemahan di bursa saham Asia. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,21 persen atau 14,56 poin menjadi 6.900,54. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan turun 0,24 persen atau 2,33 poin ke level 963,91.

Para ahli merujuk pada sentimen negatif yang berasal dari ekonomi China sebagai pemicu penurunan ini. Sentimen tersebut merambat ke seluruh pasar regional Asia, membuat pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pelemahan ekonomi China yang terlihat dari data-data yang lemah dan kurangnya stimulus yang signifikan dari pemerintah China telah membebani prospek pertumbuhan negara ini.

BACA JUGA:Lebih Mudah! Cek Fakta Sistem Pembayaran Elektronik

Bank China juga secara tak terduga memotong suku bunga pinjaman utama, yang menimbulkan kekhawatiran akan dampak pertumbuhan ekonomi terhadap perekonomian global. China, sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, memiliki pengaruh yang besar terhadap pasar global. JP Morgan Chase & Co sebelumnya telah memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 5 persen, setelah data ekonomi yang dirilis pada Juli 2023 ternyata di bawah ekspektasi

Sentimen negatif lainnya berasal dari pandangan bahwa The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) masih akan mempertahankan suku bunga acuan yang lebih tinggi dan lebih lama untuk mengendalikan inflasi. Hal ini muncul setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan, di mana penjualan ritel AS naik 0,7 persen dari bulan sebelumnya yang hanya naik 0,3 persen.

BACA JUGA:Bank BRI Menghadirkan Kupedes: Solusi Pembiayaan Fleksibel bagi Debitur yang Tak Memenuhi Syarat KUR

IHSG dibuka dengan penurunan dan terus berada dalam tren negatif sepanjang sesi perdagangan. Beberapa sektor seperti infrastruktur, kesehatan, dan barang konsumen primer mengalami kenaikan, sementara sektor teknologi dan barang konsumen non primer mengalami penurunan.

Dalam perdagangan ini, saham-saham yang mengalami penguatan terbesar adalah MSKY, HUMI, ARII, PPRI, dan VTNY, sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah KLAS, MPXL, SMMX, BSML, dan ISAP.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 1.106.756 kali transaksi dengan volume perdagangan sekitar 20,04 miliar lembar saham senilai Rp11,92 triliun. Dari jumlah itu, 221 saham mengalami kenaikan, 300 saham mengalami penurunan, dan 219 saham stagnan. Di pasar saham Asia, indeks Nikkei Jepang melemah 1,40 persen, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,36 persen, indeks Shanghai China turun 0,82 persen, dan indeks Strait Times Singapura melemah 0,59 persen.

Sumber: