JEKTVNEWS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat selama periode 11-15 September 2023, menunjukkan performa positif di tengah berbagai dinamika ekonomi global. Analis pasar menyatakan bahwa penguatan IHSG ini dipicu oleh sentimen positif dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), the Federal Reserve (The Fed).
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis hari Sabtu, 16 September 2023, IHSG berhasil menguat sebesar 0,84 persen menjadi 6.982,79. Peningkatan ini terjadi setelah IHSG mengalami penurunan sebesar 0,76 persen pada pekan sebelumnya, mencapai 6.924,78. Kapitalisasi pasar di bursa efek juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,03 persen, mencapai Rp 10.339 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 106 triliun dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai Rp 10.233 triliun.
BACA JUGA:IHSG Bergerak Varian, Analis Perkirakan Potensi Naik atau Turun
Selain itu, nilai transaksi harian di bursa juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 34,90 persen, mencapai Rp 13,44 triliun dari Rp 9,96 triliun pada pekan sebelumnya. Frekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 5,46 persen, mencapai 1.182.973 kali transaksi dari 1.121.707 kali transaksi pada pekan lalu. Salah satu indikator positif lainnya adalah volume transaksi yang melonjak tajam sebesar 56,84 persen, mencapai 29,18 miliar saham dari 18,61 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Meskipun IHSG mengalami penguatan yang menggembirakan, catatan menarik adalah aktivitas penjualan saham oleh investor asing sebesar Rp 1,8 triliun selama sepekan tersebut. Sejak awal tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 4,1 triliun. Penguatan IHSG ini menunjukkan optimisme pasar terhadap langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh Federal Reserve AS dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar saham. Para analis berharap bahwa tren positif ini akan berlanjut, memberikan peluang investasi yang menarik bagi para pelaku pasar di Indonesia. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan dan pemahaman yang mendalam terkait risiko investasi di pasar saham.