Beda Peringkat FIFA Tak Jadi Halangan, Timnas Indonesia Siap Hadapi China di GBK

Beda Peringkat FIFA Tak Jadi Halangan, Timnas Indonesia Siap Hadapi China di GBK

Beda Peringkat FIFA Tak Jadi Halangan, Timnas Indonesia Siap Hadapi China di GBK--

JEKTVNEWS.COM - Tim nasional Indonesia akan kembali menjalani laga krusial dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kali ini, skuad Garuda akan menjamu tim kuat asal Asia Timur, China, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/6). Laga ini menjadi penentu penting bagi langkah Indonesia di fase grup yang masih berlangsung ketat.

BACA JUGA:BRI Diakui atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan

Menilik peringkat FIFA, Indonesia memang masih berada di bawah China. Berdasarkan rilis terakhir FIFA pada 3 April 2025, China berada di posisi ke-94 dunia. Meskipun mengalami penurunan empat posisi dari edisi sebelumnya, posisi ini masih jauh di atas Indonesia. Sementara itu, tim Merah Putih kini menghuni posisi ke-123 dunia. Namun, patut diapresiasi bahwa posisi ini merupakan peningkatan empat peringkat dibandingkan sebelumnya, menunjukkan tren positif dari performa anak asuh Shin Tae-yong.

Pada pertemuan pertama di kandang China, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-2. Kekalahan tersebut tentu menjadi motivasi tersendiri bagi Marselino Ferdinan dan kawan-kawan untuk membalasnya saat tampil di hadapan puluhan ribu suporter yang siap memadati stadion GBK. Semangat untuk revans pun terasa kuat, terlebih ini menjadi laga kandang yang sangat krusial bagi perjalanan Indonesia di Grup C.

Di klasemen sementara, persaingan di Grup C sangat ketat. Indonesia saat ini berada di posisi keempat dengan koleksi sembilan poin. Tim Garuda unggul tiga poin dari China dan Bahrain yang bertengger di posisi lima dan enam. Sementara itu, Arab Saudi yang duduk di peringkat ketiga hanya unggul satu poin dari Indonesia. Di atasnya, ada Australia di posisi kedua dengan keunggulan empat poin dari Indonesia. Jepang masih kokoh di puncak klasemen dengan 20 poin, unggul jauh dan hampir dipastikan lolos.

Dengan kondisi ini, setiap laga menjadi sangat penting, termasuk pertandingan melawan China. Kemenangan atas China akan sangat berarti bagi Indonesia, bukan hanya untuk membalas kekalahan sebelumnya, tapi juga untuk memperbesar peluang lolos ke putaran selanjutnya. Andai bisa meraih tiga poin, Indonesia berpotensi menyodok ke posisi tiga besar, tergantung hasil yang diraih Arab Saudi dan Australia di laga mereka masing-masing.

BACA JUGA:Dorong Daya Saing UMKM, BRI Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM melalui Program BRI Peduli

Meskipun secara statistik peringkat FIFA China lebih unggul, sepak bola tidak melulu soal angka di atas kertas. Faktor non-teknis seperti semangat juang, dukungan penuh suporter, dan motivasi untuk membela negara bisa menjadi kekuatan tersendiri. Apalagi, di bawah racikan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari segi fisik, strategi, hingga mental bertanding.

Timnas juga kini diperkuat sejumlah pemain keturunan yang bermain di luar negeri, yang membawa pengaruh positif terhadap performa tim. Kombinasi pemain lokal dan diaspora menjadikan skuad Indonesia lebih seimbang dan kompetitif saat berhadapan dengan tim-tim besar Asia.

BACA JUGA:Ratusan Petani Mitra PTPN IV PalmCo Segera Kantongi Sertifikasi RSPO

Selain itu, atmosfer kandang di Stadion GBK selalu menjadi senjata rahasia timnas. Puluhan ribu suporter yang akan memadati tribun akan memberikan tekanan besar bagi tim tamu dan suntikan semangat luar biasa bagi pemain Garuda. Dukungan langsung dari suporter diharapkan mampu menjadi pembeda, seperti yang terjadi pada beberapa laga kandang sebelumnya.

Dengan segala kondisi yang ada, Indonesia tetap punya peluang besar untuk mencuri tiga poin dari China. Kunci utamanya terletak pada fokus, kerja sama tim, dan efisiensi dalam memanfaatkan peluang. Jika bisa menjaga ritme dan tampil disiplin sepanjang pertandingan, bukan tidak mungkin Garuda bisa mengepak sayapnya lebih tinggi dan membuka jalan menuju babak berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sumber: