Thread vs Twitter, Mimpi Invasi Sosial Media
Thread vs Twitter, Mimpi Invasi Sosial Media -Gizbots-
BACA JUGA:Buru Lowongan Kerja? GDPS Hadir Jadi Solusi
Pada Sabtu, CEO Twitter Elon Musk membatasi jumlah twit yang dapat dilihat pengguna di platformnya per hari, dengan alasan "pengumpulan data dan manipulasi sistem" yang berlebihan. Ini merupakan kebijakan terbaru Musk untuk mendorong pengguna mendaftar ke Twitter Blue, layanan berlangganan dari platform tersebut.
Twitter juga mengumumkan bahwa dasbor pengguna yang populer, TweetDeck, akan menjadi layanan berbayar dalam waktu 30 hari.
Sejak Elon Musk mengambil alih, banyak pengguna Twitter secara terbuka menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap platform ini dan tindakan moderasinya. Bulan lalu, Musk dan CEO Meta Mark Zuckerberg setuju—atau mungkin bercanda—untuk bertarung di ring, dan unggahan awal Zuckerberg di Threads menyebutkan ketertarikannya pada seni bela diri campuran.
BACA JUGA:INA Resmi Akuisisi Jalan Tol Trans Sumatera dengan Investasi yang Signifikan
Meskipun Threads akan tersedia di Inggris, tetapi belum di Uni Eropa karena ketidakpastian regulasi, terutama seputar Undang-Undang Pasar Digital Uni Eropa.
Namun, perusahaan tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa akan merilis aplikasi tersebut di Uni Eropa. Rencana ini akan menetapkan aturan tentang sejauh mana perusahaan seperti Meta dapat berbagi data antarplatform yang mereka miliki.
Berbagi data antara Threads dan Instagram merupakan bagian dari permasalahan ini. Meta menegaskan bahwa melindungi privasi adalah hal mendasar dalam bisnis mereka.
Sumber: