5 Permainan Tradisional Era 90-an yang Mengasah Otak dan Keterampilan

5 Permainan Tradisional Era 90-an yang Mengasah Otak dan Keterampilan

Balap Karung-theasianparent-

JEKTVNEWS.COM - Di era teknologi digital saat ini, di mana permainan video dan gadget telah mengambil alih dunia hiburan anak-anak, kita tidak boleh melupakan pesona dan manfaat permainan tradisional era 90-an.

Selain memberikan kesenangan dan nostalgia, permainan tradisional ini juga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan otak dan keterampilan kognitif anak-anak.

Berikut beberapa permainan tradisional era 90-an yang dapat mengasah otak dan memberikan pengalaman bermain yang mendidik.

1. Congklak

Congklak adalah permainan tradisional yang melibatkan kemampuan strategi, konsentrasi, dan perhitungan. Dalam permainan ini, pemain harus memindahkan biji ke dalam lubang-lubang pada papan permainan dengan menggunakan gerakan yang strategis.

BACA JUGA:Ketahui, Inilah 6 Bahan Alami yang Dapat Digunakan Untuk Mengusir Nyamuk

Ini melibatkan pemikiran yang matang dan kemampuan perhitungan untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya. Dengan bermain congklak, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis dan analitis.

2. Ular Tangga

Ular Tangga adalah permainan papan yang menuntut pemain untuk merencanakan dan mengambil keputusan strategis. Pemain harus memilih langkah yang tepat untuk maju ke atas papan dan menghindari tangga ular yang dapat membuat mereka mundur.

Permainan ini melibatkan kemampuan perencanaan, pengambilan keputusan, dan kejelian dalam melihat peluang. Dengan bermain Ular Tangga, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan berpikir strategis dan mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang baik.

BACA JUGA:Menakjubkan! 20 Fakta Menarik Burung Kasuari Burung Endemik Papua yang Langka

3. Catur

Catur adalah permainan strategi yang telah ada sejak berabad-abad. Dalam permainan ini, pemain harus merencanakan setiap langkah dengan cermat, memprediksi kemungkinan langkah lawan, dan mengambil keputusan yang strategis.

Catur melibatkan kemampuan berpikir jauh ke depan, mempertimbangkan berbagai skenario, dan mengevaluasi risiko dan manfaat.

Sumber: