Muncul Nabi Palsu, 7 Tanda-Tanda Hari Kiamat Berdasarkan AL-Qur’an dan Hadits

Muncul Nabi Palsu, 7 Tanda-Tanda Hari Kiamat Berdasarkan AL-Qur’an dan Hadits

Ilustrasi Kiamat-Pxfuel-

Rasul bersabda “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan ‘para dajjal (pendusta)’ yang (jumlahnya) mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka adalah utusan Allah (Rasulullah)” (HR. Al-Bukhari).

BACA JUGA:Cek Fakta!! Ternyata Kerokan Berbahaya Untuk Kesehatan Tubuh

4. Waktu Kian Terasa Cepat Berputar

Telah disebutkan dalam hadits bahwa “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR. Ahmad)

5. Kabut dan Angin yang Berhembus

Dalam Islam, salah satu tanda-tanda hari Kiamat yaitu kabut dan angina yang berhembus dari sumber yang tidak diketahui. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ad-Dukhan ayat 10. Allah berfirman:

“(Maka tunggulan hari ketika langit membawa kabut yang nyata) maka kala itu bumi menjadi tandus, kelaparan semakin menjadi-jadi, sehingga karena memuncaknya keadaan. Akhirnya mereka melihat seolah-olah ada sesuatu yang berupa kabut diantara lagit dan bumi”

6. Runtuhnya Ka’bah

Tanda-tanda hari akhir salah satunya ialah runtuhnya Ka’bah. Ditegaskan dalam hadits riwayat Hakin dan Abu Ya’la oleh Abu Sa’id Al Khudri RA:

BACA JUGA:7 Tips Memilih Bahan Pakaian Olahraga yang Tepat, Begini Penjelasannya

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum Ka’bah tidak lagi didatangi untuk menunaikan ibadah haji” (HR. Hakin dan Abu Ya’ala)

Kemudian ditegaskan pula dalam hadits riwayat Muslim dan Bukhari bahwa “Dari Abu Hurairah RA, Rasullah SAW bersabda: Ka’bah diruntuhkan oleh Dzu Suwaiqatain dari Habasyah” (HR. Muslim dan Bukhari).

7. Terjadi Pada Hari Jum’at

Dalam hadits dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya diantara hari kalian yang paling utama ialah hari Jum’at. Di hari itu, Adam diciptakan, di hari itu, Adam meninggal, di hari itu tiupan Sangkakala pertama dilaksanakan dan di hari itu pula tiupan kedua dilakukan” (HR. Abu Daud).

Sumber: