Tanggal 24 Mei, Memperingati Hari Skizofrenia Sedunia : Menghapus Stigma dan Membangun Dukungan

JEKTVNEWS.COM - Setiap tahunnya, pada tanggal 24 Mei, dunia memperingati Hari Skizofrenia Sedunia. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan mental yang serius ini, mempromosikan pemahaman yang lebih baik, menghilangkan stigma yang melekat padanya, dan memperkuat dukungan bagi mereka yang hidup dengan Skizofrenia.

Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental yang paling mempengaruhi kehidupan individu dan keluarga mereka, sehingga penting bagi kita untuk menjadikan peringatan ini sebagai panggilan untuk bertindak.

BACA JUGA:Lowongan Kerja, Berikut Daftar Job Fair di Bulan Mei 2023

Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Orang yang hidup dengan skizofrenia sering mengalami gejala seperti delusi, halusinasi, gangguan pikiran, dan ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari imajinasi.

Gejala-gejala ini dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan menghambat kemampuan individu untuk berinteraksi sosial, bekerja, dan merawat diri sendiri.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi individu dengan skizofrenia adalah stigma dan diskriminasi yang terkait dengan gangguan ini.

BACA JUGA:Jangan Khawatir Mata Kantuk Saat Bekerja, Inilah 9 Tips Mengatasinya

Stigma dapat menghambat akses terhadap perawatan yang tepat, membatasi peluang pekerjaan, dan menyebabkan isolasi sosial.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat secara keseluruhan untuk memahami bahwa skizofrenia bukanlah suatu pilihan atau kelemahan karakter, melainkan kondisi medis yang membutuhkan perhatian dan dukungan.

Peringatan Skizofrenia Sedunia adalah kesempatan bagi kita semua untuk membangun dukungan yang kuat bagi individu yang hidup dengan skizofrenia.

BACA JUGA:Akibat Judi Online, 20 Warga Jambi di Tahan Polisi Malaysia, Gubernur Jambi Hubungi Kedubes RI

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini:

Pendidikan dan Informasi

Pendidikan adalah kunci untuk mengurangi stigma. Kita perlu menyebarkan informasi yang akurat dan memperkuat pemahaman tentang skizofrenia. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan di sekolah-sekolah, tempat kerja, dan komunitas lokal.

Sumber: