Pakar Kesehatan Sebut Puasa Ramadan Dapat Mengurangi Resiko Obesitas dan Stroke

Pakar Kesehatan Sebut Puasa Ramadan Dapat Mengurangi Resiko Obesitas dan Stroke

Ilustrasi Puasa-Parapuan-

Jektvnews.com - Puasa sebulan penuh yang dilakukan umat islam tak hanya memberikan manfaat secara spiritual. Ibadah wajib di bulan Ramadan ternyata menurut pakar dan ahli kesehatan sangat bermanfaat secara fisik dan mental.

President of the General Cadre Doctors Association (GCDA), Punjab, dr Masood Shaikh mengatakan ketika seseorang berpuasa, jumlah sel otak meningkat dan kinerja kognitif meningkat.

BACA JUGA:Pemerintah Atur Strategi dalam Menghadapi Lonjakan Pemudik Lebaran 2023

"Penurunan kadar kortisol selama Ramadhan mengurangi ketegangan dan tekanan psikologis," ujar dr Masood Shaikh, dikutip dari laman dailytimes.com.pk, Sabtu (25/3).

Masood mengatakan, 61,7 persen umat Islam tinggal di kawasan Asia-Pasifik, yang menghadapi ancaman diabetes dan obesitas. Menurut dia, puasa mengurangi kemungkinan obesitas, penyakit jantung, dan stroke.

BACA JUGA:Resep Ramadan, Santapan Sahur Bakwan Jamur Sayuran Mengandung Nutrisi

Kemudian, puasa juga dipercaya dapat mengurangi ukuran perut, menghilangkan polutan dari tubuh, dan secara keseluruhan memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan.

Dengan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, nafsu makan berkurang dan ukuran perut juga berkurang. Sehingga nafsu makan tetap rendah bahkan setelah Ramadan dan obesitas berkurang.

BACA JUGA:Kemenag RI Rilis Daftar Jemaah Haji Reguler yang Berhak Melunasi Bipih Tahun 2023

"Selama Ramadan, racun dalam lemak tubuh keluar dari tubuh, dan berdampak positif bagi kesehatan," tuturnya.

BACA JUGA:Sempat Buronan Selama 4 Bulan, Pengacara Natalia Rusli Menyerahkan Diri

Dia menungkapkan bahwa, selama Ramadan perubahan seperti itu terjadi pada tubuh dan tubuh mendapat lebih banyak energi meski dengan sedikit makanan. Proses ini berlanjut bahkan setelah Ramadan.

Sumber: