Pesan Menkes Budi Gunadi Ukuran Celana & Gaji Jadi Indikator Kesehatan dan Intelektualitas

Pesan Menkes Budi Gunadi Ukuran Celana & Gaji Jadi Indikator Kesehatan dan Intelektualitas--
JEKTVNEWS.COM- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengangkat isu Kesehatan dari sudut pandang yang unik namun relevan bagi masyarakat luas. Dalam pernyataannya yang disampaikan pada dua kesempatan berbeda, Budi menyoroti dua indikator tidak biasa sebagai gambaran Kesehatan dan intelektualitas masyarakat: ukuran celana jeans dan tingkat pendapatan.
BACA JUGA:Catatan Bersejarah di Autodrom Most, Aldi Satya Mahendra Targetkan Konsisten Tambah Poin
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Budi menjelaskan bahwa ukuran celana jeans, khususnya lingkar pinggang antara 33 hingga 34 inci, dapat menjadi sinyal awal akan potensi risiko kematian dini. Menurutnya, hal ini erat kaitannya dengan indeks massa tubuh (BMI) dan lemak visceral — jenis lemak berbahaya yang menempel pada organ dalam seperti hati, jantung, dan pankreas.
"Kalau kita makan terlalu banyak, kelebihan lemak tidak hanya disimpan di bawah kulit, tapi juga di organ tubuh kita. Itulah yang disebut lemak visceral, dan ini sangat berbahaya," ujar Budi, Rabu (14/5).
Ia menambahkan bahwa cara termudah untuk memahami risiko kesehatan tersebut adalah melalui lingkar pinggang. Pria sebaiknya memiliki lingkar perut di bawah 90 cm dan wanita di bawah 80 cm. BMI ideal, menurut Budi, sebaiknya di bawah angka 24. Ini lebih mudah dipahami masyarakat daripada rumus BMI yang kerap membingungkan.
BACA JUGA:80 Ribu Kopdes Merah Putih Siap Dibentuk, Kemenkop dan Kemenkumham Sepakat Percepat Proses Legalitas
Tak hanya itu, Budi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga pola makan — berhenti makan sebelum kenyang dan rutin berolahraga minimal lima kali seminggu selama 30 menit per sesi. Hal ini penting untuk mencegah penumpukan lemak visceral yang memicu berbagai penyakit kronis seperti stroke, serangan jantung, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
Dalam kesempatan berbeda, saat berbicara di Menteng pada Sabtu (17/5), Budi menyampaikan pendapatnya terkait hubungan antara pendapatan dengan kualitas hidup seseorang. Ia menyatakan bahwa seseorang dengan penghasilan Rp15 juta per bulan cenderung lebih sehat dan pintar dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan Rp5 juta.
"Apa bedanya orang yang gajinya Rp15 juta dan Rp5 juta? Orang yang bergaji lebih besar biasanya lebih sehat dan lebih cerdas. Kalau tidak, mustahil dia bisa dapat penghasilan sebesar itu," tutur Budi.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam konteks membahas visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia ditargetkan menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita sebesar US$14 ribu atau sekitar Rp15 juta. Dalam kerangka ini, Menkes menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas menjadi kunci keberhasilan mencapai status negara maju.
Menurut Budi, peran Kementerian Kesehatan sangat penting dalam memastikan dua aspek utama, yaitu pendidikan dan kesehatan, tetap terjaga dan meningkat. Tanpa dua faktor tersebut, upaya untuk membawa Indonesia ke level negara berpendapatan tinggi akan sulit terwujud.
BACA JUGA:Filano Beauty Class-y Menjadikan Perempuan Jambi Cantik Luar Dalam
"Kalau seseorang hanya pintar tapi tidak sehat, atau sebaliknya, maka tetap tidak akan optimal. Harus sehat dan pintar secara bersamaan," tegasnya.
Pernyataan Menkes ini memberi pesan kuat kepada publik untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan fisik dan kemampuan intelektual sebagai modal utama dalam menghadapi persaingan global dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.
Sumber: