Terkait Pembakaran dan Penyobekan Al Quran, Ini Respon Indonesia!!
Motto ini memberi pesan kuat tentang pentingnya kebersamaan dalam memajukan dunia, bangkit dari pandemi.
“Aksi di Swedia dan Belanda, bisa merusak semangat kebersamaan yang sedang dibangun. Itu jelas merugikan seluruh umat beragama dan tidak bisa dibenarkan,” tutur Menag.
Protes dari berbagai negara, termasuk di Indonesia, serta dari masyarakat dan tokoh agama adalah cermin betapa tindakan itu semacam mencederai perasaan dan merusak semangat kerukunan umat.
Meski begitu, Menag mengimbau umat muslim Indonesia untuk tidak terpancing dan terprovokasi.
Bentuk penyikapan harus mengedepankan cara-cara yang santun (akhlakul karimah) dengan menunjukkan nilai-nilai keluhuran Islam.
"Wajar, jika umat marah melihat kejadian ini. Namun, bentuk respons harus dalam koridor hukum. Dengan adab yang mulia," jelasnya.
Selain itu, sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, dirinya juga mendorong tokoh-tokoh agama di dunia, untuk bersama meredam kasus ini. Agar tak kian meluas.
Baca Juga : tol di bali terapkan sistem bayar tol tanpa berhenti
Saatnya bagi para pemuka agama, untuk turun untuk berdialog. Serta memberikan pencerahan kepada umat, demi terwujudnya kehidupan beragama dunia yang damai.
Pada kesempatan yang sama, Menag juga mengapresiasi dan mendukung langkah Kementerian Luar Negeri RI untuk mengundang Duta Besar Swedia untuk Indonesia.
Dirinya juga menambahkan agar perlu dilakukan juga terhadap Dubes Belanda di Jakarta ini.
“Mereka harus menjelaskan atas apa yang terjadi Stockholm dan Den Haag. Saya yakin, Kemlu juga akan menyampaikan sikap tegas Indonesia, terhadap peristiwa tersebut," tandasnya.
Sumber: