Terkait Pembakaran dan Penyobekan Al Quran, Ini Respon Indonesia!!

Terkait Pembakaran dan Penyobekan Al Quran, Ini Respon Indonesia!!

jektvnews.com - Seorang politikus Swedia, Rasmus Paludan, mendapat kecaman keras setelah membakar salinan Al-Qur’an ketika menggelar aksi demonstrasi di Stockholm, Swedia, pada akhir pekan lalu

Mengikuti aksi yang serupa, di Belanda, Kepala kelompok anti-Islam Pegida, Edwin Wagensveld, juga melakukan aksi tidak terpuji dengan merobek salinan Al-Qur’an di kota Den Haag, Belanda, pada Minggu (23/1) waktu setempat.

Mendapatkan kabar tersebut, Indonesia langsung beraksi cepat terkait pembakaran dan penyobekan kitab suci agama islam tersebut.

Disampaikan, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan, Pemerintah Indonesia saat ini telah mengambil sikap tidak hanya mengutuk keras, tetapi juga berupaya meredam potensi konflik yang lebih luas akibat aksi tersebut.

Baca Juga : manfaat buah nanas bagi perempuan nomor 4 sangat berguna bagi pasangan suami istri

“Ini pemerintah sudah membuat nota diplomatik (protes) tentang peristiwa ini dan memanggil Duta Besarnya,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin, saat memberikan keterangan pers usai meresmikan Pra Kongres Kebudayaan Minahasa di Gedung IASTH, Universitas Indonesia, Kamis (26/1).

Lebih jauh Wapres menegaskan bahwa aksi pembakaran dan perobekan Al-Qur’an bukan merupakan bentuk kebebasan berekspresi karena tidak mengindahkan hak orang lain.

“Jadi saya kira tidak betul kalau itu merupakan kebebasan berekspresi, kemudian orang boleh seenaknya tanpa mementingkan hak orang lain, pihak lain,” tegasnya.

Baca Juga : fifpro minta fifa dan afc intervensi pssi mengenai pemberhentian liga 2 dan liga 3

Menurutnya, tindakan tersebut dapat memicu konflik dan merusak toleransi beragama di berbagai negara.

“Memang peristiwa itu bisa memicu konflik, bahkan kalau kita tidak bisa menjaganya, potensi konflik itu bisa melebar, terjadi di berbagai negara lain,” katanya.

Wapres pun menekankan bahwa untuk menjaga kerukunan antarumat beragama perlu penerapan teologi kerukunan dan menjauhi narasi konflik.

“Teologi kerukunan itu narasi-narasinya juga tidak boleh dalam menyampaikan paham keagamaannya itu kemudian menimbulkan konflik,” tuturnya.

Baca Juga : richard eliezer sebut nama menkopolhukam mahfud md dan beberapa nama lainnya pada saat pembacaan nota pembelaan

Sumber: