Cascara : Kulit Kopi Kini Menjadi Trend Baru Minum Kopi

Cascara : Kulit Kopi Kini Menjadi Trend Baru Minum Kopi

JEKTV.co.id - Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan biji kopi untuk menikmati rasa kopi. Namun, akhir-akhir ini, ada tren baru dalam menikmati kopi, yaitu dengan memanfaatkan kulit kopi. Selama ini, kulit kopi sering dianggap bahan sisa dan hanya berguna untuk pupuk. Padahal, kulit kopi memiliki banyak sekali manfaatnya. Kulit kopi memiliki kandungan yang sangat bermanfaat, yang terdiri dari tannin 1,8-8,56%, pektin 6,5%, kafein1,3%, asam klorogenat 2,6%, asam kafeat 1,6%, dan antosianin total 43%). Selain itu, kulit kopi juga mengandung antioksidan yang sangat baik untuk tubuh manusia.

Oleh sebab itu, Tim pengabdian Unja yang terdiri dari Ir. Dede Martino, MP., Prof. Dr. Ir. Mapegau, M.S., Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, MP., dan  Dr. Ir. Islah Hayati, M.Sc. mendampingi masyarakat untuk mengolah kulit kopi menjadi teh kulit kopi Liberika menggunakan teknologi mesin sanggai. Pada pengabdian ini pula, tim mulai memberikan pendampingan untuk proses pengelupasan kulit kopi dengan menggunakan mesin pulper. Sebelumnya proses pengupasan dilakukan secara manual dengan tangan sehingga sangat menyulitkan masyarakat dalam produksi cascara. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan produktivitas cascara, proses pengelupasan dibantu menggunakan teknologi.

Setelah dikelupas, kulit kopi diproses dengan menggunakan teknologi mesin sanggai.  Teknologi mesin sanggai menjadikan Cascara Liberika lebih harum dan bersih karena pengeringannya tidak di lapangan terbuka. Setelah diproses dengan mesin sanggai, produk tersebut dikemas dengan desain produk yang sangat apik.  Rasa dari teh cascara Liberika ini juga sangat unik, yaitu perpaduan rasa teh, kopi, dan ada aroma buah yang segar. Wajar saja jika masyarakat menggandrunginya. Keunikan produk ini menjadi buah bibir di masyarakat, sehingga Pemeritah daerah menjadikan produk tersebut sebagai produk yang akan mampu bersain dan menjadi produk unggulan daerah.

Ada banyak harapan yang dapat terealisasikan jika program ini dapat terus berlanjut, diantaranya adanya variasi produk olahan kopi, termanfaatkannya produk bagian kopi yang dahulunya hanya dianggap sebagai limbah, dan Kecamatan Betara akan semakin dikenal menjadi lokasi Ekowisata yang berkembang. Tentu saja, ini merupakan aset berharga untuk kelurahan dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta Provinsi Jambi. Proses evaluasi dan pendampingan akan terus dilakukan secara berkala sampai masyarakat benar-benar dapat mandiri dalam mengolah kopi dan secara ekonomi masyarakat setempat dapat merasakan peningkatan secara signifikan. Masyarakat Jambi, harus segera cobain sensasi kulit kopi cascara ya. 

Sumber: