Peningkatan Kasus Covid-19 Bisa Benamkan Rupiah Lebih Dalam
JAKARTA – Perdagangan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini masih diperkirakan melemah seiring peningkatan angka penukaran Covid-19. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini Rupiah berada di level 14.403 per dolar AS.
“Hari ini Rupiah berpotensi melemah ke kisaran 14.450, dengan potensi support di kisaran 14.350,” kata analis pasar uang Ariston Tjendra, saat dihubungi oleh JawaPos.com, Senin (21/6).
Ariston memaparkan, kenaikan penularan Covid-19 yang meningkat tajam menjadi sorotan para investor selama beberapa hari terakhir. Sebab, jika hal itu terus berangsur memburuk maka akan berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kondisi ini bisa memicu lockdown yang lebih luas untuk menekan penularan dan ini bisa berdampak negatif ke perekonomian. Angka kasus baru sudah tembus di atas 10 ribu kasus sejak tanggal 17 Juni,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed juga menjadi ancaman bagi ruang gerak mata uang Garuda. Pasar masih mengkhawatirkan kenaikan tingkat suku bunga acuan ataupun tapering yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Ia menyebut, pada rapat terakhir, The Fed mengeluarkan proyeksi yang menunjukkan tingkat inflasi menaik lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan tingkat suku bunga acuan juga berpotensi dinaikan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
“Sikap the Fed ini mendorong para pelaku pasar melakukan reposisi investasi. Indeks dolar AS terlihat menguat selama 3 hari beruntun karena sikap The Fed tersebut,” pungkasnya.
Sumber: