Terjebak di Kedalaman 25 M, Dua Warga Muratara Tertimbun PETI Lubang Jarum

Terjebak di Kedalaman 25 M, Dua Warga Muratara Tertimbun PETI Lubang Jarum

SAROLANGUN-Dua warga asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Muratara, Hendri (27) dan Suharto (35), terjebak di dalam lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Lubang Jarum di kedalaman 25 Meter (M).

Mereka terjebak sekitar pukul 02.00 WIB kemarin (27/1)  di lokasi PETI di Sungai Sipa, Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Sarolangun, Provinsi Jambi.

Dua sekawan ini berburu emas pada bebatuan ore di perbatasan Murarata dan Jambi, tapi di wilayah provinsi tetangga. Naas, tubuh keduanya terjebak dalam lubang galian emas sedalam 25 meter.

“Tubuh keduanya belum ditemukan,” kata Sukur warga Desa Karang Anyar kepada Sumatera Ekspres (Induk Jambi Ekspres, red).

Sudah sudah banyak pihak yang ikut melakukan pencarian.

"Informasinya mereka ini mencari emas dengan cara melubang. Nah, semalam (kemarin malam) itu hujan deras. Jadi, lubang yang mereka gali itu longsor dan mereka berdua tertimbun," bebernya.

Proses evakuasi cukup sulit lantaran timbunan tanah menutupi seluruh lubang galian. Warga menduga, tidak hanya ada satu lobang di dalam galian itu, sehingga menyulitkan proses pencarian.

Banyak masyarakat dari Desa Karang Anyar  mendatangi lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian dan evakuasi kedua korban. Bahkan, pihak keluarga sudah menyiapkan mobil ambulan khusus untuk evakuasi.

Selain itu, akses ke sana juga sulit. Jarak tempuh ke lokasi cukup jauh, sekitar 6 jam perjalanan, dengan beberapa kali naik kendaraan. Kepala Desa Karang Anyar dikabarkan menyusul ke lokasi untuk membantu proses evakuasi. 

Camat Rupit, Denny Andri mengaku belum mendapatkan informasi jelas tentang kejadian itu. Kasi Kantibmas Kecamatan Rupit, Davit Hariyadi membenarkan adanya dua warga yang tertimbun dalam lobang galiam emas di Sarolangun, Jambi.  "Saya sudah konfirmasi ke pihak keluarga korban, memang ada kejadiannya dan kedua korban belum ditemukan," bebernya.

Pihak kecamatan menunggu informasi lanjutan dari Pemerintah Desa (Pemdes) mengenai musibah yang dialami dua warga Muratara itu Davit menuturkan kemungkinan komunikasi sedikit terhambat karena jarak menuju lokasi kejadian memang jauh dari jangkauan.

Warsun, salah satu warga desa Lubuk Bedorong, saat ditelpon via seluler mengatakan, bahwa kabar tersebut memang benar dan sudah tersebar di desa Lubuk Bedorong.
"Informasi yang beredar memang iya. Ada dua warga Sumsel yang terjebak di lobang jarum yang berada di Sungai Sipa," katanya.
Menurutnya, ini bukan kejadian yang pertama, namun sudah beberapa kali terjadi, para pelaku PETI yang bukan warga desa Lubuk Bedorong, tewas karena aktifitas PETI.
"Sudah sering kalau orang luar mati tertimbun lobang jarum. Malahan, kebanyakan dibiarkan tertimbun tanpa dievakuasi," ujarnya.
Katanya, dua orang warga itu melakukan aktifitas PETI dengan cara nebeng/mendulang di lokasi Sipa tersebut dengan membuat lobang jarum. Namun naas saat keduanya berada di dalam,lobang tersebut runtuh.
"Keduanya terjebak di dalam lobang dari hari Senin lalu (25/1) hingga saat ini, kedua korban belum juga bisa dikeluarkan karena air yang terlalu banyak," ungkapnya.
Terpisah, Ningsih, angota BPD desa Lubuk Bedorong, saat dikonfirmasi melalui seluler mengatakan, menurut informasi yang ia dapat bahwa memang ada dua orang yang tertimbun lobang jarum di Sipa, desa Lubuk Bedorong. Namun,dirinya juga belum melihat secara langsung kelokasi tersebut.
"Benar apa tidaknya insiden itu, saya belum bisa pastikan, karena baru juga mendapatkan informasi dari masyarakat.
Sayangnya, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut. 

Sumber: