Legislator PDIP Tolak Divaksin Covid-19, dr Tirta: 9 Bulan Kemane Aje Bos?
JAKARTA– Anggota Komisi IX DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning menolak untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. Ribka mengisyaratkan masih meragukan keamanan dari vaksin Sinovac tersebut.
Pernyataan politisi berusia 61 tahun itu disampaikan saat Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang digelar daring, Selasa (12/1).
Pernyataan anak buah Megawati Soekarnoputri itu langsung mendapat respons dari Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta.
dr Tirta mempertanyakan alasan Ribka Tjiptaning menolak divaksin. Padahal sudah sembilan bulan lebih pemerintah mengusahakan pengadaan vaksin itu.
“Komisi IX DPR berlagak sok edgy h-1 presiden d vaksin. Mereka yang usul pejabat divaksin pertama,sekarang malah pertama: tapi pertama ga mau divaksin. 9 bulan kemane aje bos? Sibuk nonton berita?,” kata dr Tirta dikutip dari akun Twitternya, Selasa (12/1/2021).
Relawan Covid-19 itu menilai politisi yang duduk di Senayan tak konsisten dengan pernyataannya.
“10 Desember komisi IX meminta ke pak menkes saat itu untuk pejabat yang divaksin duluan. Abis sampe. Melipir. Bilang vaksin ga aman. Bisa aje ni komisi IX,” sindirnya.
“Bikin ruwet asli. Soal vaksin aje d politisasi gini. Dalih demi rakyat Bisa ga sih pending dulu urus gitu2 annya Debatnya ilmiah. Bukan “katanya”,” smabung dr Tirta.
Sebelumnya, Ribka Tjiptaning secara tegas menolak untuk divaksin Covid-19. Pernyataan itu sangat bertolak belakang dengan sikap Presiden Joko Widodo yang menjadi orang yang disuntik vaksin Sinovac, Rabu (13/1/2021) besok.
Daripada divaksin, ia lebih memilih untuk membayar denda bagi penolak vaksin. Ribka mengatakan kalau ia tidak mau divaksin apapun itu jenisnya.
“Kedua, soal vaksin, saya tetap tidak mau divaksin meskipun sampai yang usia 63 tahun bisa divaksin. Jadi, jangan main-main dengan vaksin ini. Saya bilang saya yang pertama menolak vaksin,” ujarnya.
Bahkan ia lebih memilih untuk membayar sanksi dengan keluarganya ketimbang harus menerima vaksin. Hal tersebut disampaikan Ribka di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pihak BPOM dan PT Bio Farma.
“Saya tetep tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap, misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi lima juta mending gue bayar, mau jual mobil kek,” kata Ribka.
Sumber: www.fajar.co.id
Sumber: