Tiba di Jambi, Distribusi Vaksin Covid-19 Ke Kabupaten/Kota Setelah 7 Januari

Tiba di Jambi, Distribusi Vaksin Covid-19 Ke Kabupaten/Kota Setelah 7 Januari

JAMBI - 20 ribu Vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk Provinsi Jambi tiba pada pukul 17.50 WIB, Senin (4/1). Vaksin disimpan di gudang obat dan vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Jambi atau dibelakang kantor instalasi farmasi (komplek kantor gubernur), Kecamatan Telainaipura Kota Jambi. Penyerahan vaksin disertai dengan tanda tangan penerimaan vaksin dari pihak Bio Farma, aparat kepolisian kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar

Pengantaran vaksin dikawal ketat oleh aparat kepolisian sejak dari perbatasan Sumatera selatan menuju Jambi. Ada 14 rangkaian mobil dari kepolisiann dan kendaraan taktis yang mengiringi 1 truk Colt Mitsubisi Puso yang berstiker milik Kementerian Kesehatan dan bertuliskan PT. Bio Farma di bagian bak belakang mobil.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar mengatakan, 20 ribu dosis vaksin dikemas didalam 11 koli (kardus). Nantinya akan disimpan pada cool strorage (gudang dingin) dengan suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.
"Semua sesuai standar penyimpanan vaksin Covid-19 dari pusat, serta ada piket dari polda 24 jam penjagaan," ujarnya.

Untuk distribusi ke kabupaten/kota Raflizar mengatakan, ia akan mengumpulkan kepala dinas kesehatan Kabupaten/Kota pada Kamis 7 Januari mendatang. "Yang terbanyak tenaga kesehatan (nakes) yang akan divaksin ada Kota Jambi, dan selanjutnya dari kabupaten lainnya,"katanya.

Yang jelas, lanjut Raflizar, 7 hari sebelum vaksinasi di daerah vaksin sudah tersedia didaerah. "Setelah rapat pada Kamis baru akan dikirim vaksin ke daerah," katanya.

Vaksinisasi akan dimulai didaerah pada 14 Januari mendatang. Lokasi vaksin, akan menggunakan fasilitas kesehatan dasar seperti pada 207 puskesmas dan 1 Kantor Kesehatan Pelabuhan."Disamping itu akan disediakan di 40 rumah sakit rujukan Covid-19 di Provinsi Jambi," jelasnya.

Jumlah vaksin yang ada saat ini, kata Raflizar, merupakan tahapan pertama. Yang selanjutnya akan di droping lagi tahap dua, yang jumlah dan ketentuannya menunggu kebijakan pusat. "Jadi untuk tenaga kesehatan ada mengikuti dua tahapan nantinya,"jelasnya. (aba)

Sumber: