Eksistensi KUB Naima Batik Binaan PetroChina di Tengah Pandemi
JAMBI – Geragai Tanjung Jabung Timur, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Naima Batik binaan program CSR PetroChina International Jabung Ltd. menjadi bukti kegigihan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19. Meskipun sempat tutup selama hampir tiga bulan karena banyaknya pembatalan pesanan, saat ini KUB Naima Batik pun mencoba bangkit kembali.
“Alhamdulillah, [jumlah pesanan] sudah berangsur normal dalam dua bulan terakhir ini. Terima kasih PetroChina yang sampai sekarang tidak putus mengunjungi kami untuk memberi pengarahan. Alhamdulillah PetroChina mendukung kami dengan juga memesan batik produksi KUB Naima Batik,” ungkap ketua KUB Naima Batik, Siti Saroh.
Ia menyebutkan bahwa banyaknya pembatalan pesanan batik beberapa bulan lalu disebabkan oleh penundaan ataupun pembatalan berbagai kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.
KUB Naima Batik, yang berlokasi di Dusun Sido Mulyo RT 06, Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, memproduksi batik khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan menggunakan tiga jenis proses produksi, yakni lukis, cap dan tulis.
Menurut Siti, KUB Naima Batik telah melalui berbagai permasalahan sejak awal pendiriannya, termasuk soal pemasaran hasil produksi batik. Seiring berjalannya waktu, persoalan pemasaran dapat teratasi usai Naima Batik mengikuti pelatihan kewirausahaan dan pengembangan UMKM yang diselenggarakan PetroChina. Pelatihan ini diikuti sejumlah pelaku UMKM di Kecamatan Geragai.
“Saat ini kami bergabung dengan Koperasi Syariah Srikandi Sukses Bersama (KSSSB) binaan PetroChina di Kelurahan Pandan Jaya, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dalam pemasaran, Naima Batik kini sudah menjadi lebih baik. Kami menempatkan beberapa stok produk batik di gerai, yang beberapa fasilitas dan perlengkapan pendukung seperti etalase batik pun juga dibantu oleh PetroChina,” tuturnya.
Bagi Naima Batik, pelatihan kewirausahaan dan personal branding oleh PetroChina sangat bermanfaat dalam pemasaran produk. Selain pelatihan, PetroChina juga terus memberikan sentuhan kepedulian berupa pengawasan hingga hari ini. Hal ini memperkuat kepercayadirian Naima Batik untuk terus mengembangkan hasil produk, seperti melalui inovasi produksi tas berbahan dasar batik.
“Saat ini Naima Batik memiliki delapan orang pekerja, termasuk saya selaku ketuanya. Produksi batik kami lakukan hampir setiap hari, mulai pukul delapan pagi hingga dua siang,” jelas Siti.
Dia menyebutkan bahwa produk batiknya kini juga telah merambah pasar di luar Provinsi Jambi. “Ada warga Tanjung Jabung Timur yang kerap membawa hasil produk batik sebagai bahan untuk membuat pakaian seragam pesta pernikahan atau acara keluarga lainnya. Sejauh ini produk batik kami sudah sampai ke Medan, Palembang, Kalimantan dan Jawa,” sambungnya.
Kini setiap harinya, Naima Batik rutin memproduksi lima hingga 10 lembar kain batik. Jika ada penyelenggaraan acara akbar seperti MTQ, Hari Keluarga Nasional (Harganas), Hari Guru maupun acara kedinasan lainnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, produksi akan meningkat seiring dengan bertambahnya pesanan. (Rma)
Sumber: