Dokter Reisa Sampaikan Kabar Gembira soal Penanganan Kasus Covid-19 di Indonesia

Dokter Reisa Sampaikan Kabar Gembira soal Penanganan Kasus Covid-19 di Indonesia

JAKARTA- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengaku punya kabar baik bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Badan kesehatan dunia atau WHO mengundang perwakilan Indonesia untuk berbicara terkait penanganan Covid-19 di tanah air pada Jumat (6/11).

Reisa menyampaikan hal tesebut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan lewat akun Youtube FMB9ID_IKP, Jumat sore.

"Kabar baik datang dari badan kesehatan dunia atau WHO yang mengundang perwakilan Indonesia dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia. Lewat konferensi pers secara virtual yang akan dilakukan pada Jumat siang 6 November," ujar dokter berparas ayu tersebut.

Menurut Reisa, undangan dari WHO itu memiliki makna positif bagi Indonesia. Yakni WHO mulai memandang positif upaya Indonesia menangani pandemi.

"Undangan ini harus kita terjemahkan sebagai apresiasi WHO atas keberhasilan Indonesia, atas kerja keras kita semua yang dinilai mencatatkan banyak kemajuan dalam menangani pandemi," ujar dia.

Lebih lanjut, Reisa menyebutkan, Indonesia memang memiliki banyak hal baik dalam penanganan pandemi. Misalnya dari data kasus aktif yang kini tercatat 12,7 persen persen dari total jumlah pasien positif Covid-19.

Jumlah 12,7 persen kasus aktif itu, kata Reisa, lebih rendah daripada rerata dunia per Jumat ini. Tercatat rerata dunia kasus aktif sebesar 25 persen dari total pasien Covid-19 yang pernah tercatat.

"Jumlah kasus aktif kita sudah di bawah 60 ribu atau 12,7 persen dari total kasus. Jauh lebih rendah daripada rata-rata dunia yang berada di angka 25 persen dari total kasus," ujar dia.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh di Indonesia tercatat 360.705 orang atau sebesar 84 persen dari total akumulatif pasien positif Covid-19.

"Ini lebih tinggi daripada kasus sembuh dunia yang sebesar 71,3 persen," tutur Reisa.

Reisa pun mengingatkan, keberhasilan Indonesia menangani pandemi bukan kerja satu orang. Seluruh pihak, mulai dari dokter, tenaga medis, pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat turut berandil besar dalam penanganan pandemi.

"Tentu juga upaya ibu bapak sekalian yang telah disiplin melakukan pencegahan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sekali lagi ini hasil kerja keras kita bersama," pungkas dia.

Sumber: www.jpnn.com

Sumber: