Webinar SKK Migas - PetroChina Gaungkan Semangat Digital Marketing di Tengah Pandemi
JAMBI - Gelaran webinar series keempat pada Rabu 14 Oktober 2020, dengan tema UMKM Go Digital di Masa Pandemi Covid-19 oleh SKK Migas - PetroChina, cukup membius pemikiran positif terhadap ratusan pesertanya. Ratusan peserta dengan latar belakang pelaku usaha berbeda turut bergabung, dengan webinar yang dimoderatori oleh Government & Relations Superintendent PetroChina International Jabung Ltd., Banu Subagyo, S.H., MPA ini.
Pada paparan webinar ini disampaikan, pemasaran secara digital makin berkembang kian pesat, bahkan dalam kondisi pandemi virus corona, yang merupakan suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital, yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan.
Ian Agisti Dewi Rani selaku Merchant Community & Engagement Lead - BUKALAPAK dalam seminar yang diadakan oleh SKK Migas - PetroChina bertajuk “UMKM Go Digital di Masa Pandemi Covid-19” menuturkan, guna memasarkan produk secara digital dan menguasai pasar, diperlukan kemampuan untuk membuat website sendiri, melalui sosial media dan bergabung dengan marketplace yang kian berkembang di Indonesia.
“Marketplace merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Beragam faktor dipertimbangkan para konsumen di marketplace, yakni faktor harga, keamanan, reputasi, serta faktor ulasan dan promosi, Berdasarkan persentase populasi negara-negara yang percaya, teknologi digital akan memberikan dan membuka peluang baru, daripada memberi ancaman. Wearesocial, menempatkan Indonesia sebagai negara ke-7 dunia yang paling optimis, memandang teknologi digital yang mampu membuka peluang daripada ancaman” jelasnya.
Ian Agisti Dewi Rani memaparkan, BUKALAPAK sebagai marketplace dengan misi Fair Economy For All. Adapun beberapa potensi dan perkembangan belanja di online marketplace, seperti pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat pesat. Indonesia merupakan negara mobile-first dimana lebih dari 94% masyarakat yang terkoneksi, mengakses internet melalui smartphone (Google, 2018), 68% dari masyarakat yang terkoneksi merupakan online shopper, yang menggunakan perangkat mobile/smartphone untuk mencari prduk yang diinginkan (Google, 2018).
Hal senada juga diungkapkan oleh Reza Nurhilman selaku Founder ‘Maicih’, Produsen Kripik Singkong - Bandung. Beragam manfaat didapatkan dari digital marketing, yakni dapat meningkatkan penjualan, dapat menghemat biaya pemasaran, serta lebih dekat dengan konsumen. Dirinya yakin, untuk menjadi UMKM yang dapat dikenal seluruh masyarakat di Indonesia, haruslah memiliki ide-ide yang unik.
“Memiliki konsep yang jelas untuk masuk ke pasar digital atau online, seperti memiliki akun official di platform sosial media. Dibuat semenarik mungkin, seperti foto yang menarik dengan melihat dan mempelajari brand yang sudah terkenal. Produk keripik singkong Maicih sendiri awalnya hanya menggunakan kemasan sederhana yaitu plastik transparan saja. Namun dengan berinovasi, kini sudah menggunakan kemasan yang lebih baik dan menarik, menggunakan alumunium foil dan sudah didesain semenarik mungkin dengan menggunakan gambar. Untuk konsep sendiripun biasanya akan muncul saat kita sudah memulai kegiatan UMKM tersebut.” ujarnya.
Dengan sederhana Reza Nurhilman menuturkan, dalam upaya bersaing, sebisa mungkin pelaku usaha membuat suatu produk yang akan menimbulkan rasa penasaran, terhadap produk yang akan dipasarkan dan akhirnya menjadikan sebuah ketertarikan bagi pembeli.
“Selain ide unik, dalam memasarkan produk, kita harus menanamkan sikap yang positif terhadap produk tersebut. Kita harus bikin penasaran, karena ada penasaran akhirnya jadi pemasaran.” sebutnya. (Ut/Rks)
Sumber: