Kuatkan 3M di Tingkat Keluarga

Kuatkan 3M di Tingkat Keluarga

JAKARTA – Keluarga merupakan klaster paling strategis untuk dilakukan treatment dan intervensi kampanye 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Hal ini dinilai sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19.

“Belakangan ini klaster-klaster sudah ketemu. Di mana? Di keluarga. Sehingga tidak bisa dihindari ketika ingin melakukan pencegahan di hulu, maka keluarga menjadi sentralnya,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (8/10).

Menurutnya, keluarga menjadi klaster terakhir setelah klaster-klaster lain terlewati. Ketika kampanye 3M dikuatkan di tingkat keluarga, maka anak-anak harus dapat menjaga orang tuanya yang punya komorbid (penyakit penyerta, Red).

Sementera itu, Kepala Sub-Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Dwi Listyawardani mengatakan Bidang Sosialisasi Satgas COVID-19 punya tugas khusus mengubah perilaku masyarakat. “Satgas sudah memberikan imbauan pada keluarga di Indonesia. Mengimbau keluarga untuk disiplin melakukan 3M untuk mencegah penularan COVID-19,” jelas Dwi.

Yang dilakukan, lanjutnya, memberikan nasihat tentang manfaat menjalankan 3M. “Sasaran kami memang keluarga. Karena itu, kami rutin berkunjung ke keluarga di Indonesia,” imbuhnya.

Dikatakan, seluruh bagian dari kelompok-kelompok masyarakat pada akhirnya akan bertemu dalam satu keluarga. Anggota keluarga yang mencari nafkah akan pulang ke rumah. ” Di rumah, mungkin ada orang tua, anak, istri atau suami yang masing-masing memiliki derajat risiko tertular berbeda-beda,” terangnya.

Karena itu, lanjutnya, masing-masing anggota keluarga harus mengambil peran. Salah satunya, menjaga diri ketika berada di luar rumah. Yakni tetap disiplin menerapkan 3M secara ketat. “Apalagi jika memang rumahnya berukuran kecil. Sehingga sulit untuk berjarak satu sama lain. Itu juga menjadi alasan di perkotaan tinggi klaster keluarga,” paparnya.

Sumber: