Anak STM Serang Polisi dari Belakang, Langsung Dijuluki Pasukan Elit

Anak STM Serang Polisi dari Belakang, Langsung Dijuluki Pasukan Elit

JAKARTA – Para anak STM turun tangan membantu buruh dan mahasiswa melakukan aksi demontrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Para anak STM serang polisi dari belakang, sehingga pendemo berhasil menerobos barisan aparat.

Aksi anak-anak STM mendapat pujian dari buruh. Anak STM dianggap sebagai penyelamat. Bahkan mereka langsung dijuluki pasukan elit.

Baru saja terjadi kericuhan. Polisi menembakkan gas air mata. Tetapi ada dari balik aparat itu pasukan elit, yang disebut pasukan elit oleh masyarakat, yaitu adik-adik STM kita, dari belakang menghantan aparat,” ucap buruh dalam video yang dibagikan akun @suzana_rahayu, Kamis (8/10).

Ia menyebut anak STM serang polisi yang sedang menghadang penemo. Berkat serangan itu, para pendemo akhirnya berhasil menjebol barisan aparat.

“Kawan-kawan yang dihadang oleh baracuda dan para aparat, akhirnya berhasil jebol karena dihantam dari belakang oleh pasukan elit. Bravo pasukan elit, hidup STM,” ucapnya dengan nada tinggi.

“Banggalah kalian yang jadi anak STM. Dan bravo pekerja dan buruh Indonesia. Hidup buruh! Hidup pekerja Indonesia! Hidup anak-anak STM,” pungkasnya.


Demo buruh hari ini berakhir ricuh, termasuk demo di ibukota Jakarta. Sejumlah fasilitas umum dirusak. Bahkan, terjadi pembakaran di beberapa titik.

Aksi demonstrasi di sekitar Istana juga meluas ke beberapa wilayah sehingga memicu bentrokan dengan aparat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menyelidiki dugaan provokator di balik kerusakan fasilitas umum di sejumlah titik di Jakarta.

“Ada beberapa fasilitas kepolisian seperti pos lantas dibakar, ada juga halte bus. Kita akan selidiki semuanya, yang merusak dan perusuh,” kata Yusri saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).

Yusri mengungkapkan, aksi yang terjadi di beberapa titik di Jakarta itu juga mengakibatkan luka terhadap sejumlah aparat yang bertugas mengamankan aksi tersebut.

Saat ini, pihaknya juga tengah menyelidiki dugaan perusuh di balik luka-lukanya aparat.

“Ada korban polisi juga, sudah enam yang korban luka,” ungkap Yusri.

Sumber: