Antara Memilih Ibu atau Istri, Pernikahan Akhirnya Kandas

Antara Memilih Ibu atau Istri, Pernikahan Akhirnya Kandas

JEKTV.CO.ID — Tahun depan, Donwori dan Karin harusnya merayakan pernikahan mereka yang ke-8. Tetapi, perayaan itu jelas tak nyata. Pernikahan mereka bubar jalan karena orang ketiga. Tapi, bukan karena ada WIL atau PIL. Lantas, karena apa?

Orang ketiga itu adalah Mira bukan nama sebenarnya, 60, mertua perempuan Karin alias ibu Donwori. Ya, Anda sedang tak salah baca. Mira memang menjadi penyebab bubarnya pernikahan Donwori, 35, dan Karin, 32.

Seperti selilit, kala nyantol di gigi, ya bikin nggak nyaman. Harus benar-benar dibersihkan agar gigi sehat walafiat.

Ceritanya, Donwori menikahi Karin karena cinta. Donwori dan Karin bekerja di bidang yang sama, juga ngantor di gedung yang sama. Karena saking seringnya ketemu, keduanya saling kepincut. Setelah dua tahun pacaran, di 2011, keduanya menikah.

Perjalanan tiga-empat tahun pernikahan, lancar-lancar saja. Salah satunya tercermin dari unggahan Donwori maupun Karin di Instagram yang penuh rona gembira. Apalagi dengan lahirnya sepasang buah hati yang manis dan menggemaskan.

Karin pun nurut Ketika diminta Donowri resign dari pekerjaannya, dan fokus mengurus dua buah hati. “Semuanya indah, seindah-indahnya. Rasanya saya jadi perempuan paling beruntung dan bahagia di Surabaya,” curhat Karin.

Hingga pada suatu malam, sepulang kerja, Donwori memberitahu Karin kalau ibunya mau datang. Yang bikin heran Karin, Mira sudah biasa datang ke rumah, tapi mengapa kali ini Donwori pakai ngasih tahu segala? “Ternyata bukan hanya untuk melepas kangen dengan cucu-cucunya, tapi karena ibu ingin tinggal bersama kami,” lanjutnya.

Saat itu, Karin langsung mengiyakan. Ia malah super bahagia karena akan ada yang menemani anak-anaknya di rumah. Apalagi mertua Karin selama ini juga tinggal sendiri di Semarang karena ayah Donwori sudah almarhum.

“Jadi Mas Wori pikirannya nggak terpecah. Karena dia itu sayang sekali sama ibunya,” sambung Karin.

Rupanya, kebahagiaan Karin hanya ia rasakan sekejap. Tak sampai setahun. Masuk ke tahun kedua dan selanjutnya, Karin mulai sering berselisih paham dengan mertuanya.

Awalnya hanya untuk urusan sepele, misalnya soal Karin yang tak biasa bangun pagi atau membuatkan Donwori kopi.

“Tapi, lama-lama juga soal pola asuh, cara bersosialisasi hingga urusan keuangan rumah tanga. Aku dilarang ini itu, padahal mereka kan anakku dan suamiku,” curhatnya.

Karin sudah berusaha cerita ke Donwori, tapi selalu mentok. “Pada akhirnya saya selalu yang dipojokkan. Mas Wori ngakunya nggak bisa nyakiti hati ibu. Tapi, bagaimana dengan perasaan saya,” ungkapnya.

Singkat kata singkat cerita, Karin sudah tidak betah. Ia ingin solusi terbaik bisa diambil Donwori. Tapi, bukan solusi perceraian.

Sumber: