Asap Putih Menyapa Dunia! Paus Baru Resmi Terpilih Menggantikan Paus Fransiskus

Asap Putih Menyapa Dunia! Paus Baru Resmi Terpilih Menggantikan Paus Fransiskus

Asap Putih Menyapa Dunia! Paus Baru Resmi Terpilih Menggantikan Paus Fransiskus--

JEKTVNEWS.COM - Suasana penuh haru dan kegembiraan menyelimuti Vatikan pada Kamis (8/5) sore waktu setempat, saat asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina—pertanda bahwa Gereja Katolik Roma kini resmi memiliki pemimpin baru. Sekitar pukul 23.08 WIB, tayangan langsung dari Vatican News menunjukkan momen bersejarah itu, diiringi dengan dentang lonceng dari Basilika Santo Petrus. Ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah dan sorak sorai bahagia.

BACA JUGA:Jadi Duta Imigran,Pahlawan Nelayan Indonesia Sugiyanto Selamatkan Warga Korea Selatan dari Kebakaran

Asap putih yang muncul itu merupakan simbol dari keberhasilan para kardinal dalam memilih seorang Paus baru melalui mekanisme conclave, yakni proses pemungutan suara tertutup yang dilakukan oleh para kardinal yang memiliki hak pilih. Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara dunia dikunci dalam Kapel Sistina sejak Rabu (7/5), dan diputuskan secara bulat untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik, menggantikan Paus Fransiskus yang telah wafat pada 21 April 2025 setelah hampir 12 tahun menjabat.

Tak lama setelah asap putih terlihat, lonceng-lonceng besar kembali dibunyikan untuk menandakan kabar gembira kepada dunia. Selanjutnya, identitas Paus terpilih beserta nama kepausannya akan diumumkan secara resmi melalui balkon utama Basilika Santo Petrus. Dalam tradisi, pengumuman ini disampaikan oleh seorang Kardinal Protokol dengan ucapan ikonik "Habemus Papam" (Kita memiliki seorang Paus). Setelahnya, Paus baru akan muncul ke hadapan publik dan memberikan pidato perdananya sekaligus memberkati umat yang hadir secara langsung maupun yang menyaksikan dari berbagai belahan dunia.

Proses conclave kali ini berlangsung selama dua hari, menandai terpilihnya Paus baru setelah melalui tiga sesi pemungutan suara. Pemungutan suara pertama dilakukan pada Rabu malam dan belum menghasilkan keputusan, ditandai dengan kepulan asap hitam dari cerobong. Proses berlanjut ke hari Kamis dengan dua putaran lagi hingga akhirnya menghasilkan keputusan final yang ditandai dengan munculnya asap putih. Conclave baru benar-benar selesai setelah suara mayoritas dua pertiga berhasil diraih oleh salah satu kardinal.

BACA JUGA:Kades Batang Hari Award 2024 Berdialog Bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vietnam

Dalam masa pemilihan tersebut, para kardinal berada dalam kondisi karantina penuh tanpa kontak dengan dunia luar. Peralatan komunikasi seperti telepon seluler dan komputer disita sementara, dan mereka hanya diperbolehkan berpindah dari Kapel Sistina ke wisma tempat mereka menginap untuk beristirahat dan makan. Seluruh peserta juga disumpah untuk menjaga kerahasiaan jalannya pemungutan suara.

Meski tak ada kandidat yang benar-benar dominan, beberapa nama telah mencuat sebagai favorit publik maupun pengamat Vatikan. Di antaranya adalah Kardinal Pietro Parolin dari Italia yang menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan, dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, yang dikenal dekat dengan umat Asia dan memiliki reputasi kuat dalam kegiatan pastoral.

Selain dua nama tersebut, beberapa kardinal lain yang disebut-sebut memiliki peluang besar termasuk Jean-Marc Aveline dari Prancis, Peter Erdo dari Hungaria, Robert Prevost dari Amerika Serikat, Pierbattista Pizzaballa dari Italia, serta Pablo Virgilio David dari Filipina. Meskipun begitu, hasil akhir dari conclave tetap menjadi rahasia yang hanya diketahui oleh para kardinal hingga diumumkan secara resmi.

BACA JUGA:Ketua DPRD M. Hafiz Sambut Baik Gedung Sentra Diklat Kejati

Dalam sejarah 10 conclave terakhir, rata-rata dibutuhkan sekitar tujuh kali pemungutan suara untuk memilih seorang Paus. Paus Fransiskus sendiri terpilih pada tahun 2013 setelah melalui lima putaran pemungutan suara. Oleh karena itu, pemilihan kali ini tergolong cepat dan efisien, mencerminkan semangat kesatuan di antara para kardinal.

Kini dunia menantikan kehadiran Paus baru yang akan memimpin umat Katolik sedunia menghadapi tantangan zaman. Dengan semangat baru dan doa dari jutaan umat, Gereja Katolik memasuki babak baru dalam sejarah panjangnya.

Sumber: