Ungkap Mitos Fakta Kelapa Sawit, Jatmiko: Sawit adalah Anugerah

Ungkap Mitos Fakta Kelapa Sawit, Jatmiko: Sawit adalah Anugerah

Ungkap Mitos Fakta Kelapa Sawit, Jatmiko: Sawit adalah Anugerah-Ist/ Jektvnews-

Selain isu lingkungan, mitos lain yang sering ditujukan kepada sawit mengandung kolesterol yang berbahaya bagi tubuh. Untuk itu Jatmiko mengungkapkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti dari ahli gizi yang menyatakan minyak sawit mengandung kolesterol. Kolesterol hanya dihasilkan oleh hewan dan manusia.

“Bahkan saat ini minyak sawit yang diolah menjadi minyak makan merah, itu kandungan provitamin A karotennya 15 kali lipat dibanding wortel, 44 kali lipat dibanding sayuran hijau, dan 300 kali lebih tinggi dari tomat,” tukasnya.

Di bidang ekonomi, untuk isu bahwa sawit bersifat ekslusif dan hanya dinikmati segelintir orang, mantan Direktur Utama PTPN V sebelum restrukturisasi ini menyatakan sawit memiliki dampak luar biasa bagi perekenomian Indonesia.

Dimana perubahan dalam pengeluaran sektor sawit menghasilkan perubahan yang lebih besar lagi dalam pendapatan nasional secara keseluruhan.

“Indeks multiplier output perkebunan sawit itu mencapai 1,71. Indeks multiplier pendapatannya, 1,79, kemudian indeks nilai tambah 1,59 dan indeks tenaga kerja sebesar 2,64. Bandingkan dengan indeks sektor ekonomi nasional lain rata-rata dibawah satu!” imbuh Jatmiko.

Indeks dampak multiplier tersebut tercermin dari peningkatan jumlah tenaga kerja yang terlibat di perkebunan sawit, dari 2,1 juta orang ditahun 2021 meningkat drastis hingga lebih dari 16 juta orang tenaga kerja ditahun 2023.

Jumlah yang tinggi tersebut berbanding lurus pula dengan rata-rata pendapatan petani sawit yang jauh lebih besar dibanding rata-rata komoditas pertanian/perkebunan lainnya.

BACA JUGA:Pesta Rakyat Serentak Bak Regam Batang Hari Tangguh 2024

Dan terkait sawit rakyat, PalmCo yang pernah terpilih sebagai perusahaan perkebunan dengan pola kemitraan terbaik antara korporasi dengan petani, menaruh konsentrasi tinggi untuk membantu peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas.

“Bagi kami PTPN, tumbuh berkembang bersama petani sawit merupakan khittah kami sebagai perusahaan negara,” ucapnya.

Dan hal tersebut diwujudkan melalui inisiatif nyata dalam berbagai program sawit rakyat mulai dari peremajaan, penyediaan bibit unggul, hingga program tumpang sari padi di lahan PSR.

“Fokus kita untuk mendorong produktivitas petani dilaksanakan melalui berbagai program. Ada peremajaan sawit rakyat berbagai pola seperti single management dan pola offtaker. Perusahaan juga telah mendistribusikan lebih dari 5,6 juta bibit bersertifikat bagi petani. Yang terbaru sudah diluncurkan project penanaman padi gogo intercropping di lahan tanam ulang sawit rakyat,” jelas Jatmiko.

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Harapkan Ponpes Cetak Generasi Unggulan Penerus Bangsa

Baginya, seluruh upaya itu merupakan hasil kolaborasi banyak pihak demi tujuan besar untuk menjadikan sawit sebagai kebanggaan di negerinya sendiri dan terus menebar banyak manfaat bagi Indonesia.

“Pastinya banyak sekali mitos yang harus sama-sama kita cross check kebenarannya. Tapi yang jelas, sawit menjadi anugerah bagi kita semua. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga dan mendukung perkebunan sawit Indonesia yang sustainable ini?” tanya Jatmiko retoris.

Sumber: