Kebiasaan Menunda-Nunda, Kenapa Kita Suka Menunda-nunda?

Kebiasaan Menunda-Nunda, Kenapa Kita Suka Menunda-nunda?

Kebiasaan Menunda-Nunda, Kenapa Kita Suka Menunda-nunda?-pembelajaranproduktif.com-

JEKTVNEWS.COM- Kebiasaan menunda-nunda atau procrastination adalah fenomena umum yang sering dialami banyak orang. Namun, apa sebenarnya yang mendorong kita untuk menunda pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan lebih awal? Ternyata, ada berbagai faktor psikologis yang berperan.

Salah satu alasan utama adalah rasa takut gagal. Ketika seseorang merasa tugas yang dihadapinya terlalu sulit atau hasilnya mungkin tidak memenuhi ekspektasi, ia cenderung menunda untuk menghindari ketidaknyamanan tersebut.

Dikutip dalam sebuah jurnal faktor Psikologis dan Prokrastinasi, Universitas UIN Sunan Kalijaga bahwa “perfeksionisme dapat memicu kebiasaan menunda karena individu merasa belum cukup siap atau yakin untuk memulai tugas” . Hal ini menunjukkan bahwa ketakutan akan hasil yang tidak sempurna sering kali menjadi penghalang produktivitas.

BACA JUGA:Dari Sampah Kaleng Menjadi Karya Seni, Inovasi Daur Ulang yang Menguntungkan

Selain itu, emosi juga memainkan peran penting dalam prokrastinasi. Ketika seseorang merasa stres atau suasana hatinya sedang buruk, ia cenderung mencari aktivitas yang memberikan hiburan instan daripada menyelesaikan tugas penting.

“Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menunda pekerjaan,” tulis Asih dan koleganya dalam Jurnal Psikologi Integratif (2021). Mereka juga menambahkan bahwa suasana hati yang buruk sering kali membuat orang memilih pelarian seperti bermain media sosial atau menonton video pendek.

Kurangnya kemampuan untuk mengelola waktu juga menjadi penyebab utama. Kebiasaan untuk tidak membuat rencana kerja yang jelas sering kali membuat tugas kecil menumpuk menjadi beban besar.

 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asih dalam jurnal Psikologi Integratif tahun 2021 yang membahas "Burnout dan Pengaruh Stres Kerja", menjelaskan bahwa individu yang tidak memiliki strategi manajemen waktu cenderung merasa kewalahan dan akhirnya menunda tugas-tugasnya.

BACA JUGA:Kandungan Berbagai Manfaat Kunyit Ternyata juga Harus di Hindari Termasuk Program Hamil

Namun, menunda-nunda tidak hanya berdampak pada pekerjaan, tetapi juga pada kesehatan mental. Tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan di menit terakhir dapat meningkatkan stres, bahkan menyebabkan burnout dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah untuk mengatasi kebiasaan ini. Salah satu cara efektif adalah dengan memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Fokus pada proses kerja, bukan hasil akhir, juga bisa membantu mengurangi kecemasan.

Dengan memahami alasan-alasan di balik kebiasaan menunda, kita dapat mulai memperbaiki diri dan membangun kebiasaan yang lebih produktif. Menunda adalah hal yang wajar, tetapi ketika dilakukan terus-menerus, dampaknya bisa merugikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Sumber: