IHSG Melemah 1,03% di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Dari sektor saham yang beragam, hanya sektor barang baku yang mencatatkan pertumbuhan positif di tengah tekanan pasar--
JEKTVNEWS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,03% dan ditutup pada level 7.563,26 pada akhir perdagangan Rabu (2/10/2024). Penurunan indeks ini terjadi di tengah situasi yang semakin memanas antara Iran dan Israel. Pada hari Selasa (1/10/2024), Iran meluncurkan ratusan rudal ke wilayah Israel sebagai respon terhadap pembunuhan seorang pemimpin kelompok Hamas-Palestina dan Hizbullah-Lebanon. Eskalasi ketegangan di Timur Tengah tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa situasi ini dapat mengganggu pasokan minyak ke pasar global. Tim riset dari Phillip Sekuritas Indonesia menjelaskan bahwa ketidakpastian ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan IHSG. "Investor khawatir bahwa konflik ini akan mempengaruhi kestabilan aliran pasokan minyak ke pasar global," ungkap mereka dalam laporan yang dilansir oleh Antara pada Rabu.
BACA JUGA:IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia: Apa yang Terjadi??
Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, dari 11 sektor saham yang ada, 10 sektor mengalami penurunan. Sektor transportasi menjadi sektor yang paling tertekan, mencatat penurunan hingga 1,95%. Sektor infrastruktur dan sektor barang konsumsi nonprimer juga turut melemah, masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,75% dan 1,74%. Di sisi lain, hanya ada satu sektor yang berhasil mencatatkan kenaikan, yaitu sektor barang baku, yang naik tipis sebesar 0,03%. Data dari RTI Business menunjukkan bahwa total frekuensi perdagangan saham di bursa Indonesia mencapai 1,50 juta transaksi pada hari ini. Total volume saham yang berpindah tangan mencapai 33,68 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp14,86 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 453 saham ditutup mengalami penurunan, 186 saham stagnan, dan 163 saham mencatatkan kenaikan.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Melonjak, Investor Perlu Cermati Selisih Harga Beli dan Buyback!
Di antara emiten yang mencatatkan penurunan terbesar, saham berkode PMMP menjadi top loser dengan penurunan sebesar 13,50%. Emiten lainnya, yaitu BBYB dan BIPI, masing-masing mengalami penurunan 9,29% dan 8,57%. Sementara itu, di sisi positif, emiten top gainer hari ini adalah INTD, yang mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 34,01%. NEST dan MEDC juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing dengan pertumbuhan 8,99% dan 8,95%. Di tingkat regional, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada sore hari. Indeks Nikkei di Jepang turun 2,18% menjadi 37.808,80, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami kenaikan 6,20% menjadi 22.443,73. Indeks Strait Times di Singapura juga naik tipis sebesar 0,10% menjadi 3.584,67. Namun, indeks Shanghai mengalami libur pada hari ini. Dengan kondisi yang tidak menentu ini, investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama di tengah ketegangan yang terjadi di Timur Tengah yang dapat berpengaruh terhadap pasar global, khususnya di sektor energi.
Sumber: