Suwandi dan Rifani Terpilih Pimpin AJI Jambi, Diprediksi Hadapi Ancaman Lebih Besar di Pemerintahan Baru

Suwandi dan Rifani Terpilih Pimpin AJI Jambi, Diprediksi Hadapi Ancaman Lebih Besar di Pemerintahan Baru

Suwandi dan Rifani Terpilih Pimpin AJI Jambi-Ist-

Suwandi menyadari betul apa yang dihadapi para jurnalis yang akan datang.

Kemungkinan terdapat ancaman yang lebih besar di pemerintahan Indonesia berikutnya.

“Kebebasan terancam, sehingga jika dibutuhkan kami akan membentuk komite keselamatan jurnalis di Jambi. Kemudian perpers yang diteken presiden, bisa saja menjadi peluang tetapi juga menjadi pedang bermata dua,” ujarnya.

Laban Laisila, Pengurus AJI Indonesia Bidang Dana dan Usaha, yang menjadi saksi dalam konferta tadi, pun mengatakan para jurnalis akan menghadapi berbagi kesulitan pasca pemilu sesuai prediksi para pakar.

“Ada potensi ancaman di pemerintahan baru. Sebenarnya sudah kita rasakan saat ini. Di pemerintahan lama ini, dengan kekuasaan semakin meningkat, kita tahu bahwa bagaimana dia mengelola kita, sehingga kritis kita menjadi abu-abu,” katanya.

BACA JUGA:Wajah Emiten Penghuni Papan Akselerasi

Karena itu, ia berharap pengurus AJI di seluruh Indonesia lebih berdekatan lagi dan mengembangkan kerja sama.

“Teman-teman pengurus nasional itu meminta lebih dekat lagi terutama pada tahun 2024 hingga 2029. Sekarang saya pikir kita harus jelas. Kita harus memperjuangkan demokrasi seutuhnya. Siapa yang memperjuangkan itu? Adalah AJI dari 1997 hingga saat ini,” kata Laban.

Tidak hanya mengadakan konferensi pemilihan pengurus, AJI Jambi hari ini turut menggelar workshop meliput isu lingkungan.

Para pemateri dalam kegiatan ini ialah Koordinator Program KKI Warsi Ade Chandra, Manajer Kajian dan Penguatan Informasi Walhi Jambi Dwi Nanto, dan Sustainable Rubber Program Setara Jambi Rachmat Fauzan.

BACA JUGA:Peringatan Hari Perempuan Sedunia 2024, Pundi Sumatra Kampanye ke Publik

Puluhan mahasiswa, sejumlah dosen, dan jurnalis, yang hadir dalam kegiatan itu menyimak tentang bahayanya perubahan iklim dan bagaimana memitigasinya.

Tidak hanya itu, para peserta juga mengenal kejahatan lingkungan yang memperparah laju perubahan iklim.

Sumber: