Deteksi Dini, Menkes Minta Puskesmas di Tingkatkan Penggunaan Alat Kesehatan
Deteksi Dini, Menkes Minta Puskesmas di Tingkatkan Penggunaan Alat Kesehatan-Ist -
Ia menegaskan perlengkapan antropometri itu harus digunakan seoptimal mungkin untuk kegiatan deteksi dini potensi stunting pada anak.
“Sebaiknya alat-alat kesehatan yang sudah diberikan, segera dimanfaatkan. Jangan hanya disimpan karena masyarakat perlu alat-alat itu,” tutur Menkes Budi.
Selain antropometri, Menkes juga meminta agar penggunaan dan pengelolaan peralatan USG ditingkatkan. Sebab, alat yang digunakan untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan ini tidak dapat beroperasi dengan baik di beberapa Puskesmas yang dikunjungi. Hal itu lantaran kertas USG atau thermal paper tidak tersedia dan printer rusak.
“Saya minta kepada dinas kesehatan untuk segera dipenuhi dan diperbaiki sehingga fungsinya bisa optimal lagi,” kata Menkes.
BACA JUGA:Prabowo Tanggapi Penilaian Rendah Anies terhadap Kinerja Kemenhan,
Selain peralatan untuk pencegahan stunting, Menkes turut meminta puskesmas-puskesmas supaya memacu penggunaan alat Hematoanalyzer secara efektif sebagai alat untuk membantu mendeteksi penyakit seperti kanker, talasemia, hepatitis, tuberkulosis (TBC), diabetes, dan berbagai penyakit lainnya secara otomatis.
BACA JUGA:Kasum TNI Hadiri Rapat Persiapan Memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia
Apabila alat skrining kesehatan tersebut dioptimalkan, Menkes optimistis berbagai masalah kesehatan,
Termasuk penyakit diabetes yang paling banyak diderita masyarakat di Kabupaten Tojo Una-Una, dapat dideteksi, dikontrol, dan diobati sejak dini di puskesmas, sehingga persentase kesembuhannya kian besar.
BACA JUGA:Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia Capai 9,74 Persen pada November 2023
“Kalau pemeriksaan hematoanalyzer ini jalan, pemeriksaan darahnya jalan, maka rumah sakit tidak akan penuh,” tutur Menkes.
Sumber: