
JEKTVNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, menyampaikan komitmen tegas untuk mendorong percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Hal itu diungkapkan langsung oleh Prabowo dalam pidatonya saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (1/5).
BACA JUGA:Ibu Hamil Terjebak Banjir di Kenali Asam, Tim Damkartan Kota Jambi Lakukan Evakuasi Dramatis
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan resmi dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang menyatakan bahwa pembahasan RUU PPRT akan segera dimulai pada minggu depan. Ia pun menargetkan agar proses legislasi ini dapat rampung dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan.
"Saudara-saudara sekalian, kita akan segera menyelesaikan pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Saya sudah mendapat laporan dari Pak Dasco, minggu depan mulai dibahas, dan mudah-mudahan dalam waktu tiga bulan bisa tuntas," tegas Prabowo di hadapan ribuan buruh yang hadir.
Prabowo juga menegaskan bahwa perlindungan bagi para pekerja rumah tangga merupakan bagian penting dari upaya negara dalam menjamin kesejahteraan dan keadilan sosial. Menurutnya, pengesahan RUU ini bukan hanya bentuk kepedulian terhadap buruh, tapi juga komitmen negara dalam menghargai kontribusi mereka di sektor informal yang selama ini kerap luput dari perhatian.
Senada dengan pernyataan Prabowo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya juga telah memastikan bahwa RUU PPRT akan menjadi prioritas pembahasan setelah May Day. Menurut Dasco, pembahasan RUU tersebut merupakan bentuk hadiah legislatif bagi kalangan pekerja yang telah lama memperjuangkan hak-haknya.
BACA JUGA:Apel penertiban pbg,Maulana luncurkan lapor pak bos
"RUU PPRT ini adalah hadiah dari DPR untuk kaum pekerja. Setelah melalui diskusi panjang bersama Ketua DPR, Mbak Puan Maharani, dan pimpinan lainnya, kita sepakati bahwa pembahasan RUU ini akan dimulai segera setelah peringatan May Day," ujar Dasco dalam pernyataannya sehari sebelum perayaan Hari Buruh.
Dasco juga menekankan bahwa proses ini adalah hasil dari kerja sama erat antara serikat buruh, pemerintah, dan legislatif. Ia berharap pengesahan RUU PPRT nantinya akan membawa perubahan signifikan bagi kondisi kerja para pekerja rumah tangga yang selama ini rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan.
Dalam peringatan May Day kali ini, Prabowo datang dengan didampingi jajaran penting dari pemerintahan dan lembaga negara, mulai dari sejumlah menteri kabinet, pimpinan DPR, Kapolri, hingga perwakilan dari serikat buruh besar seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Sementara itu, aksi May Day 2025 di Jakarta diikuti oleh ribuan buruh yang datang dari berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Dalam aksinya, para buruh membawa enam tuntutan utama. Beberapa di antaranya adalah penetapan upah layak, perlindungan tenaga kerja, serta pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah konkret dalam memberantas praktik korupsi.
Partisipasi aktif buruh dalam aksi ini menunjukkan bahwa semangat perlawanan terhadap ketidakadilan masih terus menyala. Mereka tidak hanya menuntut hak-hak normatif, tetapi juga menyerukan pentingnya reformasi struktural melalui pembentukan regulasi yang berpihak kepada kaum pekerja.
BACA JUGA:Bupati Batang Hari Lantik PJ Sekda