JEKTVNEWS.COM - Gambar buah semangka menjadi simbol dukungan terhadap warga Palestina dalam konflik dengan Israel, terutama selama konflik dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Ini bukan kali pertama semangka digunakan sebagai simbol perlawanan Palestina. Sejarah penggunaan semangka sebagai simbol Palestina dimulai setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat, Gaza, dan mencaplok Yerusalem Timur. Pemerintah Israel saat itu melarang penggunaan bendera Palestina, sehingga orang Palestina mencari cara kreatif untuk mengungkapkan dukungan mereka. Mereka menggunakan semangka sebagai simbol, karena saat dibelah, penampakan semangka menyerupai bendera nasional Palestina dengan daging yang merah, biji yang hitam, dan kulit yang hijau.
BACA JUGA:Indonesia Jembatin Perkembangan AI Bagi Semua Bangsa di Dunia
Namun, pemerintah Israel juga segera melarang penggunaan semangka dengan tiga warna tersebut. Larangan terhadap bendera Palestina baru dicabut pada tahun 1993 setelah Kesepakatan Oslo, yang menjadi perjanjian formal pertama antara Israel dan Palestina dalam upaya menyelesaikan konflik mereka. Selain itu, semangka juga digunakan sebagai simbol selama Intifada Kedua pada tahun 2007 dan kembali populer pada tahun 2021 ketika pengadilan Israel memutuskan untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
BACA JUGA:Tembesi Bike Rendezvous 2023 se-Sumatera di Kabupaten Batanghari
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel memberi polisi negara kewenangan untuk menyita bendera Palestina, yang memicu protes. Seiring dengan protes ini, gambar-gambar semangka muncul di taksi-taksi di Tel Aviv sebagai bentuk perlawanan terhadap larangan tersebut. Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina mencerminkan kreativitas dan ketahanan rakyat Palestina dalam mengungkapkan solidaritas mereka di tengah konflik yang berlarut-larut.