JEKTVNEWS.COM - Dari total 22170 hektare luas sawah di Kabupaten Tanah Datar, dinyatakan terancam hama tikus sekitar 500 hektare sawah, sedangkan yang terserang seluas 44,5 hektare.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pertanian setempat melakukan upaya Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus.
BACA JUGA:Menarik! Mandiri Tunas Finance Buka Lowongan Kerja Terbaru Oktober 2023, Cek Syaratnya disini
Gerdal hama tikus dilakukan bersama kelompok tani topi lawik Jorong Taratak Indah, Nagari (Desa) Sungayang, Kecamatan Sungayang dengan cara pengasapan pada Selasa, (24/10).
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar populasi tikus di daerah itu dapat dikendalikan sehingga tanaman padi milik warga bisa terlindungi.
BACA JUGA:Jokowi Sebut Duit Negara Masih Mencukupi, Perekonomian Indonesia Kuat!
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi populasi hama tikus di wilayah kelompok tani topi lawik Jorong Taratak Indah ini sehingga tanaman padi petani aman dari serangan hama tikus," kata Sri Mulyani Selasa, (24/10).
Sri menjelaskan, dalam pengendalian omnivora tersebut, ada beberapa metode pengendalian yang bisa dilakukan dalam pengendalian hama tikus, yakni nya pengendalian dengan cara terpadu, serentak, dan berkelanjutan.
BACA JUGA:OJK Batasi Penyaluran Pembiayaan BNPL PT Akulaku Finance Indonesia
Namun, yang dilakukanya bagaimana kelompok tani di daerah itu untuk bisa melakukan tanam secara serentak, karena dengan tanam serentak akan ada panen serentak juga.
"Dengan begitu ketersediaan padi di lapangan tidak ada terus menerus sehingga ada masa dimana tikus itu tidak mendapatkan makanan sama sekali," jelas dia.
BACA JUGA:HUT Tebo ke 24, Edi Purwanto: Pembangunan di Tebo Saat Ini Semakin Baik
Kemudian kata dia, jika tidak memungkinkan melakukan tanam serentak karena air yang tidak memadai bisa juga dilakukan dengan cara mengatur pola tanam.
"Misalnya tidak menanam padi terus, sesekali diselingi juga dengan tanam palawija atau tanaman holtikultura," kata Sri Mulyani.
Selain upaya pengendalian yang dilakukan, Sri Mulyani juga mengimbau para petani untuk memperhatikan sanitasi sawah, dan pembersihan di sekitaran areal sawah yang memungkinkan bersarangnya tikus.