JEKTVNEWS.COM - Selama sepekan terakhir, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,76 persen dan berakhir pada level 6.924,78, beberapa saham berhasil menunjukkan performa luar biasa dengan kenaikan hingga 88 persen. Ini menjadi berita menarik di pasar saham Indonesia. Salah satu saham yang mencuri perhatian adalah PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS), yang berhasil melonjak 88,24 persen dalam sepekan. Harga saham TFAS yang semula Rp850 per saham, kini telah mencapai Rp1.600 per saham.
Posisi kedua dalam daftar saham dengan pertumbuhan tertinggi diisi oleh PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX), yang mengalami kenaikan sebesar 45,12 persen menjadi Rp238 per saham. Disusul oleh PT Wicaksana Overseas International Tbk. (WICO) di posisi ketiga, dengan pertumbuhan 42,5 persen, mencapai harga Rp171 per saham. Saham-saham lainnya yang mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk. (KLAS) dan PT Madusari Murni Indah Tbk. (MOLI). Harga saham KLAS melonjak 37,97 persen menjadi Rp79 per saham, sedangkan saham MOLI meningkat 31,67 persen hingga mencapai Rp474 per saham.
BACA JUGA:IHSG Melemah, Pencatatan Perdana PT Multitrend Indo Tbk (BABY) di BEI
Daftar 10 saham dengan pertumbuhan tertinggi sepekan ini juga mencakup PT Aman Agrindo Tbk. (GULA), yang berhasil tumbuh sebesar 28,68 persen menjadi Rp350 per saham, dan PT Garda Tujuh Buana Tbk. (GTBO), yang mengalami kenaikan 26,79 persen menjadi Rp710 per saham. Sementara itu, saham milik taipan media Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY), juga masuk dalam daftar dengan pertumbuhan sebesar 25,66 persen, mencapai harga Rp284 per saham. Begitu juga dengan saham emiten BUMN PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), yang mengalami kenaikan sebesar 23,93 persen menjadi Rp725 per saham, serta saham TIRA yang naik 21,00 persen menjadi Rp242 per saham.
Meskipun IHSG mengalami pelemahan, pertumbuhan saham-saham ini menjadi sorotan di pasar saham Indonesia. Pada laporan sebelumnya, Pj.S Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan bahwa pelemahan IHSG sepekan sebelumnya sebesar 0,76 persen dengan kapitalisasi pasar yang menyusut 0,45 persen menjadi Rp10.234 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga turun 9,10 persen menjadi Rp9,97 triliun dari Rp10,97 triliun pada penutupan pekan lalu. Hal ini menunjukkan bahwa saham-saham tersebut berhasil menarik perhatian investor di tengah pelemahan IHSG.