JEKTVNEWS.COM - Kepedulian terhadap masyarakat adat di Jambi semakin mendapatkan sorotan melalui Pameran Foto Jurnalistik "Masyarakat Adat di Tengah Perubahan Iklim" yang diadakan oleh PFI (Persatuan Fotografer Indonesia) Jambi. Acara ini diresmikan oleh Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono, dengan pesan kuat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat adat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Imron Rosyadi menegaskan, "Adanya tanaman obat yang memiliki banyak manfaat sangat penting untuk dilestarikan. Pameran ini mencerminkan kepedulian kita terhadap masyarakat adat, yang memiliki pengetahuan dan nilai-nilai berharga terkait tanaman obat dan kearifan lokal."
BACA JUGA:Wow! Dapat Saldo Gratis Rp100.000 Dari OVO Langsung Cair, Berikut Cara Mendapatkannya
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono, juga menunjukkan rasa pedulinya terhadap masyarakat adat di Jambi. Ia menyoroti pentingnya pengakuan terhadap suku Anak Dalam serta masyarakat adat lainnya di Jambi sebagai bagian integral dari komunitas yang lebih besar. Kapolda Hartono menekankan bahwa kepedulian terhadap masyarakat adat adalah wujud konkret dari komitmen kepolisian terhadap keragaman budaya dan peninggalan bersejarah.
"Dalam berbagai aspek kehidupan, kita harus mendukung mereka sepenuhnya. Beberapa anggota masyarakat adat bahkan telah menjadi anggota polisi, seperti Bripda Seri Santoso dan Bripda Perbal Jeni Andi. Mereka memiliki potensi dan kemampuan yang setara dengan rekan-rekan mereka dalam segala hal, baik fisik maupun intelektual," ungkap Kapolda Hartono.
Irjen Rusdi Hartono juga membahas tentang cara kepolisian menangani perselisihan di kalangan masyarakat adat, seperti kasus di Bungo. Ia menekankan bahwa penting untuk tidak hanya memahami hukum positif, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat adat.
BACA JUGA:Transformasi Subsidi LPG 3 Kg, Mulai 1 Januari Masyarakat Harus Bawa KTP!
"Kami menerima laporan mengenai perselisihan di masyarakat adat di Bungo. Mereka memiliki mekanisme internal yang harus dihormati, termasuk dalam memberlakukan sanksi seperti denda kain tradisional. Hal ini mencerminkan kearifan lokal yang perlu kita hargai," jelasnya.
Kapolda Hartono mengajak semua pihak untuk terus mendukung masyarakat adat dalam mempertahankan kearifan lokal mereka dan menjaga lingkungan. Dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya masyarakat adat, kita juga dapat mengambil langkah-langkah lebih kuat dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata.
Kapolda Hartono mengakhiri pidatonya dengan seruan untuk menjaga keberagaman dan kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kekuatan Jambi dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
BACA JUGA:Bank Jambi Luncurkan KUR, Kemudahan Pinjaman untuk Usaha Mikro dan Kecil
Pameran Foto Jurnalistik ini menjadi platform penting untuk memahami lebih dalam peran masyarakat adat dalam mengatasi perubahan iklim, serta menghargai upaya mereka dalam merawat lingkungan dan menjaga warisan budaya yang kaya.
Di samping itu, acara ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kolaboratif untuk memastikan bahwa kearifan lokal dan keanekaragaman budaya tetap menjadi aset berharga bagi masyarakat Jambi.
Ketua PFI Jambi, Irma Tambunan, menyatakan, "Pameran foto jurnalistik ini merupakan hadiah bagi perayaan hari masyarakat adat dari para jurnalis foto di Jambi yang telah memperhatikan situasi masyarakat adat di tengah perubahan iklim yang semakin meruncing. Kepedulian ini tercermin dalam karya-karya foto yang kami tampilkan, menggambarkan kehidupan masyarakat adat di Jambi. Kami menampilkan keempat komunitas masyarakat adat, yaitu Orang Rimba, Talang Mamak, Batin Sembilan, dan Duano, beserta kearifan lokal mereka dalam menjaga hutan, sungai, dan laut. Melalui pameran ini, kami mengajak semua pihak untuk bersatu mengatasi masalah perubahan iklim dan memelihara ekologi serta budaya masyarakat adat."
BACA JUGA:Musim Kemarau, Ketua DPRD Jambi Minta Pemda Petakan Wilayah Terdampak Kekeringan.