Menarik! Ecoprint Menjadi Alternatif Sustainable Fashion Untuk Mengatasi Pencemaran Lingkungan

Menarik! Ecoprint Menjadi Alternatif Sustainable Fashion Untuk Mengatasi Pencemaran Lingkungan

Ecoprint produk fashion yang ramah lingkungan dan sustainable-Suspa-

JEKTVNEWS.COM - Berdasarkan data UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019 menyatakan bahwa fashion menghasilkan polusi kedua setelah limbah perminyakan dan polusi ini akan memengaruhi perubahan iklim di dunia.

Kebiasaan ini terjadi saat pewarnaan tekstil sering dibuang ke selokan ataupun sungai. Padahal limbah ini sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung pewarna berbahaya.

BACA JUGA:Buruan Daftar! PT Nippon Indosari Corpindo Membuka Lowongan Kerja, Lulusan SMA/SMK dan D3/S1 Merapat

Contoh pakaian yang menggunakan limbah berbahaya ini adalah batik. Di Indonesia sendiri banyak pengrajin yang kebingungan dalam  mengatasi limbah pewarna batik.

Dalam upaya mengatasi persoalan tersebut, banyak sekali upaya yang bisa dilakukan melalui sustainable fashion.

Gerakakan ini merupakan gerakan dalam mendorong industri fashion yang ramah lingkungan. Adapun ciri-ciri produk sustainable fashion yaitu:

1. Menggunakan bahan organik

2. Menggunakan pewarna alami

3. Tidak menggunakan kulit/bulu hewan langka

4. Dapat didaur ulang

BACA JUGA:Cepat Jago Berbahasa Inggris? Yuk Belajar 10 Tips Ini

Salah satu produk yang bergerak dalam sustainable fashion adalah ecoprint.

Ecoprint merupakan suatu teknik dalam memberikan warna dan bentuk dari organ tumbuhan ke dalam sehelai kain.

Teknik ini biasa dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan dan bahan-bahan alam yang mampu menghasilkan warna/tanin.

Kain yang digunakan dalam pembuatan ecoprint pun harus menggunakan kain berserat alami.

BACA JUGA:Ini Kelompok Orang yang Tidak Boleh Melakukan Donor Darah, Simak Penjelasannya

Sehingga dalam produksi ecoprint sendiri, tidak ada limbah berbahaya yang dihasilkan dan dapat dikatakan ecoprint menjadi salah satu upaya dalam gerakan menjaga lingkungan dari limbah berbahaya

Sumber: