Sejarah Angkot: Sebuah Warna Moda Transportasi di Indonesia

Sejarah Angkot: Sebuah Warna Moda Transportasi di Indonesia

Angkot sebagai moda transportasi penuh sejarah dan warna di Indonesia-Freepik-

JEKTVNEWS.COM - Angkot telah menjadi moda transportasi umum yang populer di Indonesia. Angkot, kepanjangan dari angkutan kota, secara harfiah berarti "angkutan kota" dalam Bahasa Indonesia.

Eksistensi angkot memang tak se populer dulu, namun kemampuan daya saing dan juga fungsinya masih mendapatkan kepercayaan di hati masyarakat, terlepas persaingan dalam  dunia angkutan yang kian menjamur.

BACA JUGA:Buruan Daftar! Loker Terbaru Bulan Juni PT Wilmar Nabati Indonesia, Fresh Graduate Merapat

Bus mini ini biasanya dicat dengan warna-warna cerah dan dilengkapi rak atap untuk menampung barang-barang penumpang.

Sejarah angkot sudah ada sejak tahun 1960-an saat Indonesia masih di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno. Saat itu, pemerintah sedang berjuang untuk menyediakan transportasi umum bagi penduduk perkotaan yang terus bertambah.

Solusinya adalah mengizinkan perorangan untuk mengoperasikan bus kecil sebagai cara menyediakan layanan transportasi umum.

Awalnya, angkot hanya tersedia di Jakarta, Ibukota Indonesia. Namun, dengan cepat menyebar ke kota-kota lain di tanah air, seperti Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Saat ini, angkot dapat ditemukan di hampir setiap kota di Indonesia.

BACA JUGA:WOW! Atlet Timnas Sepak Bola Indonesia Ferdinan Cs Dapat Beasiswa S1-S2 di Universitas Negeri Surabaya

Salah satu alasan mengapa angkot begitu populer adalah karena harganya yang sangat murah. Satu perjalanan biasanya berharga kurang dari satu dolar, menjadikannya pilihan yang terjangkau bagi banyak orang Indonesia.

Pengemudi angkot juga dikenal ramah dan suka membantu, yang telah membantu membangun basis pelanggan setia selama bertahun-tahun.

Terlepas dari popularitasnya, angkot juga menghadapi kritik selama bertahun-tahun. Banyak orang mengeluh tentang standar keselamatan kendaraan, serta perilaku beberapa pengemudi.

Pemerintah telah mencoba mengatasi masalah ini dengan memperkenalkan peraturan baru dan standar keselamatan, tetapi kemajuannya lambat.

BACA JUGA:Geopark Merangin Masuk Unesco, Gubernur Jambi: Kita Upayakan Gunung Kerinci dan Candi Muaro Jambi Juga Masuk

Terlepas dari tantangan ini, angkot tetap menjadi bagian integral dari budaya Indonesia. Ini adalah moda transportasi yang penuh warna dan semarak yang telah menjadi simbol budaya negara yang dinamis dan beragam.

Sumber: