Memahami Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Puasa Ramadan 1444 Hijriah

Memahami Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Puasa Ramadan 1444 Hijriah

Ilustrasi Metode Melihat Hilal-Nu-

BACA JUGA:Selama Hari Raya Nyepi, Mesin ATM di Bali Dinonaktifkan, Dipenjelasan BI

Cara pengamatannya terbagi menjadi tiga, mulai mengandalkan mata telanjang, mata dibantu alat optik (umumnya teleskop) hingga yang termutakhir alat optik (umumnya teleskop) terhubung sensor/kamera.

Dari ketiga cara tersebut maka keterlihatan hilal pun terbagi menjadi tiga pula, mulai dari kasatmata telanjang (bil fi’li), kasatmata teleskop, dan kasat–citra.

BACA JUGA:Bank Indonesia Siapkan 195 Triliun Jelang Persiapan Hari Raya Tahun ini

Nahdlatul Ulama memosisikan metode falak (hisab) sebagai alat bantu dalam pelaksanaan rukyatul hilal.

Rukyatul hilal tidak akan bisa diselenggarakan tanpa metode falak (hisab) yang baik. Untuk itu, Nahdlatul Ulama memiliki sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer), yang memperhitungkan segenap metode falak yang berkembang di tubuh Nahdlatul Ulama.

Sumber: