Disway : Sesal Istri

Disway : Sesal Istri

Setelah emosinyi agak reda, Dominique melanjutkan bicara. Di hari penembakan itu, katanyi, dia merasa sangat bersalah. Dia bertengkar hebat dengan sang suami. Sampai-sampai sang suami membanting jersey bintang basket pujaannya, Lebron James.

Penyebab pertengkaran itu adalah: keinginan istri agar di saat berdua janganlah membawa HP dinas.

Telepon itu sering mengempaskan harapan. Lagi asyik berdua sering ada tugas mendadak. Sang suami harus mendahulukan tugas. Jam kerja polisi adalah 24/7.

Begitu kerasnya pertengkaran itu sampai sang suami juga melemparkan borgol kepolisian ke arah sang istri. "Nih, ambil," kata sang suami seperti ngambek.

Pagi itu, Jumat pagi, mereka punya kegiatan rutin: nonton Netflix, YouTube soal hukum, dan membacakan email-email yang masuk. Lalu mereka berdua sarapan kesukaan dan minum kopi dari Starbucks. "Hobi kami hanya makan. Sampai berat badan kami naik," ujar Dominique.

Lalu obrolan sampai ke soal telepon dinas tadi. Dan soal banyaknya pekerjaan suami yang mengganggu kemesraan berdua.

"Jadi istri polisi kadang memang sulit," ujarnyi. Janjian sering batal. Sering tiba-tiba tidak pulang berhari-hari.

Rupanya suami istri ini punya apartemen sendiri-sendiri. Kalau malam saja, kalau Jason tidak ada tugas, Dominique ke apartemen Jason.

Setiap pagi sang istri pulang ke apartemennyi sendiri. Biasanya diantar sang suami –sambil berangkat kerja. Setiap turun mobil sang suami menciumnyi dulu: tiga kali.

Jumat pagi itu pertengkaran terhenti karena Jason siap-siap berangkat kerja. Kali ini sang istri tidak mau diantar suami. Dominique memesan Uber. "Kami tidak ingin pertengkaran berlanjut di mobil," ujar sang istri.

"Bener nih gak mau diantar?" tanya Jason.

"Tidak," jawab istri.

"Siapa tahu ini kali terakhir saya mengantarkan kamu," kata Jason.

Uber pun datang.

"Ini kesalahan besar saya," ujar Dominique.

Sumber: