Fenomena Penemuan Gunung Penuh Emas, Rakyat Kongo Ricuh Berebutan
JEKTV.CO.ID – Ratusan penduduk desa di Republik Demokratik Kongo, Afrika, berbondong-bondong pergi ke desa kecil Luhihi menyusul penemuan gunung yang di dalamnya terdapat logam mulia emas. Mereka datang untuk menambang emas secara ilegal setelah gunung yang terdiri dari endapan emas ditemukan.
Pihak berwenang terpaksa mengumumkan larangan aktivitas penambangan setelah heboh gunung emas di provinsi Kivu Selatan menarik ribuan penggali ke lokasi tersebut. Jurnalis lepas Kongo, Ahmad Algobary, membagikan video di akun Twitter-nya yang menunjukkan penduduk desa menggali tanah di gunung tersebut.
“Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah di dalam endapan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk mencuci tanah dan mengekstraksi emas,” tulis jurnalis tersebut.
Penambangan subsisten membuat warga mengekstraksi mineral dengan peralatan yang belum sempurna. Dan itu adalah hal yang umum di seluruh Republik Demokratik Kongo selama ini. Daerah itu memiliki penambangan emas tersebar luas di bagian timur dan timur laut negara penghasil emas.
“Penambang, pedagang, dan anggota angkatan bersenjata Kongo (FARDC) diminta untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan sekitar Luhihi dan semua kegiatan penambangan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata sebuah keputusan yang dikonfirmasi.
“Kehadiran FARDC di lokasi tambang dilarang di bawah kode penambangan Kongo, sebab justru berkontribusi pada kekacauan di Luhihi,” kata pernyataan itu.
Penangguhan penambangan akan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang dan memastikan mereka terdaftar dengan benar di regulator pertambangan. “Aturan sedang diterapkan untuk memastikan emas yang didapatkan sesuai dengan hukum Kongo,” kata keputusan itu.
Produksi emas di Kongo secara sistematis tidak dilaporkan dan berton-ton logam mulia diselundupkan ke rantai pasokan global melalui tetangganya di wilayah timur. Laporan itu sudah diketahui dan dilaporkan oleh Kelompok Ahli PBB untuk Kongo pada tahun lalu.
Sumber: