Sebut Presiden adalah Simbol Negara, Netizen ke dr Tirta: Gak Valid Pernyataanmu

Sebut Presiden adalah Simbol Negara, Netizen ke dr Tirta: Gak Valid Pernyataanmu

JAKARTA — Pernyataan dr Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta terkait presiden adalah simbol Negara mendapat sorotan publik. Warganet menyebut dr Tirta salah dalam pemaknaan simbol Negara.

Sebelumnya, dr Tirta menjawab pertanyaan dari pengikutnya terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke NTT yang mengakibatkan kerumunan massa yang banyak.
Menurut relawan Covid-19 itu, wajar jika massa berkerumun, sebab presiden Joko Widodo merupakan simbol Negara.

“Jadi gini pak presiden Joko Widodo merupakan simbol negara yang kemanapun beliau pergi akan selalu menarik masa,” ujarnya dikutip dari akun Twitter miliknya, Rabu (24/2/2021). Pemaknaan Presiden merupakan simbol negara langsung ditanggapi warganet. Seperti akun, @Denyf9, pemaknaan simbol negara tercantum dalam UU No. 24 tahun 2009.

“Menurut UU no. 24 tahun 2009, Presiden tidak termasuk simbol Negara mas bro, jadi gak valid pernyataanmu. Dan seyogyanya Presiden sebagai pemimpin Negara, memberikan contoh yang baik untuk warga Negara. Dan masbro sebagai public figure harus lebih adil dalam berpendapat,” tulisnya mengomentari video dr Tirta.

Selain itu, sejumlah netizen juga geram dengan sikap dr Tirta yang dikenal ngegas, apalagi terkait protokol kesehatan. dr Tirta saat ini dianggap lembek dalam menegakan protokol.

“Jangan mendadak ngerem gitu dok biasanya ngegas nih,” ungkap akun @mhmdnaufal.11 “Penyambutan HRS itu jg antusias..” kata @ahriadi_alrum.

“Betul kata Om Botak pada akhirnya anda akan berpihak tidak bisa netral,” jelas @ praditaardiansyah

“Hidup Pak Jokowi? Maha Benar Beliau atas Segalanya?,” kata @arief_akbar58

“@dr.tirta salah yah salah bung, gak usah pembelaan2 seperti ini,” jelas @acepeuy

“Klo salah bilang ajalh salah, gk ush cari pembenaran lgi, jngan nmpakkan kalo kau berpihak, apa intelejen tidak bisa mmprediksi sambutan itu, knp gk dilarang,” kata @poetraloebist.

Sumber: www.fajar.co.id

Sumber: