AHY Perlu Merenung, Kalau Begini Caranya, 2024 Jadi Pemilu Terakhir Demokrat

AHY Perlu Merenung, Kalau Begini Caranya, 2024 Jadi Pemilu Terakhir Demokrat

JAKARTA – Partai Demokrat bisa jadi di ambang kehancuran lantaran gaya kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum saat ini. Demikian disampaikan politisi senior sekaligus pendiri Partai Demokrat Muhammad Darmizal MS menanggapi isu kudeta yang dilontarkan AHY.

Damrizal menilai, di bawah kepemimpinan AHY saat ini, banyak pengurus yang kurang berkompeten.

 “Analisa saya, pengurus saat ini banyak yang instan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).

Bahkan, ia juga menilai bahwa mereka terkesan melupakan perjuangan para pendirinya.

“Tidak mau paham dengan tetesan darah dan keringat para pendiri yang sekarang diabaikan,” katanya dikutip dari JPNN (jaringan PojokSatu.id).

Sebaliknya, gaya kepemimpinan saat ini juga lebih banyak intrik, tapi malah minus semangat berjuang dan kebersamaan.

Cara-cara seperti ini, kata dia, akan membuat partai berlambang bintang mercy itu akan ‘dihukum’ oleh sistem demokrasi di Indonesia.

Kondisi inilah, yang kemudian membuat banyak kader bahkan pendiri merasa kecewa dengan kepemimpinan Partai Demokrat saat ini.

Selain itu, kekecewaan mendalam juga pasti dirasakan masyarakat yang dulu mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaik dalam pemilu, utamanya seperti pada 2009 lalu.

“Jika caranya seperti ini, maka tahun 2024 bisa menjadi pemilu terakhir yang diikuti Partai Demokrat,” ingatnya.

Ia menyatakan, pada Pemilu 2024 silam, partai berlambang bintang mercy itu memperoleh suara 7,3 persen.

Saat itu, Partai Demokrat dinahkodai Prof Subur Budhisantoso sebagai ketua umum-nya.

Suara itu lantas melonjak drastis pada Pemilu 2009 dimana perolehan suara Demokrat menjadi 20,7 persen.

Yang berposisi sebagai ketua umum saat itu adalah Hadi Utomo.

Namun, perolehan suara itu langsung anjlok saat Partai Demokrat dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sumber: