Semarang Dikepung Banjir, Buzzer Diam Saja, Loyalis Anies: Gak Ada Yang Bayar

Semarang Dikepung Banjir, Buzzer Diam Saja, Loyalis Anies: Gak Ada Yang Bayar

 JAKARTA— Banjir melanda beberapa kecamatan di Semarang. Namun riuhnya tak terasa di media sosial atau sepi. Beda jika banjir melanda DKI Jakarta, buzzer akan berkicau sepanjang hari. Oleh sebagian netizen, banjir yang merendam mayoritas wilayah Semarang ini kemudian dijadikan bahan perbandingan warganet mengenai kinerja dua gubernur.

Kinerja antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Salah seorang loyalis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Geisz Chalifah, enggan ikut-ikutan menyinyiri banjir Semarang.

Namun dia sempat mengomentari unggahan budayawan Sudjiwo Tedjo di akun Twitter.

“Ga ada yang bayar. Order untuk mereka dibayarnya hanya khusus untuk mengomentari Jakarta saja. Semoga banjir di manapun cepat surut. Insya Allah,” ungkap Geisz di akun Twitter @GeiszChalifah, Minggu (7/2).

Sebelumnya, aktivis sosial itu merasa geram lantaran di saat banyaknya orang yang kesusahan akibat tertimpa musibah banjir, sebagian orang justru memanfaatkan ini untuk bahan becandaan dan bullyan.

“Mohon tak usah mengirim video banjir Semarang yang di tag atau sebagai komentar, saya tak menyukai sedikitpun banjir dijadikan bullyan,” ujar Geisz.

Geisz Chalifah menambahkan, musibah selalu merugikan banyak orang. Oleh karena itu, ia pun mengajak masyarakat luas jika memiliki rezeki lebih untuk bisa membantu korban musibah.

“Kalau nggak ada maka doakan,” katanya. Geisz Chalifah merupakan Komisaris Perseroan Taman Impian Ancol sejak tahun 2018 dan kembali diangkat sebagai Komisaris Ancol berdasarkan RUPST tahun 2019.

Loyalis Anies Baswedan ini merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Jayabaya, Jakarta, tahun 1987.

Geisz Chalifah juga dikenal sebagai aktivis sosial dan budayawan di Jakarta.

Sementara akun Jack Separo Gendeng milik budayawan @sudjiwotedjo juga memberikan tanggapan atas banjir yang terjadi di Semarang.

“Semarang dikepung banjir, ya? Itu menurut WA dari temen barusan. Apa betul?,” kata Sudjiwo Tedjo.

“Soalnya medsos sepi. Biasanya kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun-akun ber-angka yang ramai infoin banjir itu plus maki-maki gubernurnya,” sindirnya lagi.

“Apa WA temenku itu hoaks? Please let me know,” ujar budayawan nyentrik ini.

Sumber: