Tunawisma di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, Ridwan Saidi: Apa Dengkulnya Digerogotin?

Tunawisma di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, Ridwan Saidi: Apa Dengkulnya Digerogotin?

AKARTA — Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengaku terkejut dan tidak percaya adanya temuan tunawisma oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.

Puluhan tahun tinggal di Ibu Kota, dirinya menyaksikan kawasan yang menjadi wajah Indonesia itu selama ini steril dari tunawisma dan gelandangan.

“Ya tunawismanya kagak ada. Kayaknya kita rumuskan dulu masalahnya ini dengan benar.” kata Ridwan Saidi dalam kanal YouTube tvOne, Kamis (7/1).

Menurutnya, di kawasan Thamrin-Sudirman yang aktivitasnya padat dan dengan kesibukan tinggi, susah bagi tunawisma dan penyandang masalah kesejahteraan untuk mencari peruntungan di sana. Di sisi lain, Pemprov DKI juga melakukan pemantauan selama 24 jam atas kawasan itu.

“Saya ini 78 tahun tinggal di Jakarta. Kalau menjadi tunawisma pencariannya apa di Thamrin-Sudirman. Speed-nya tinggi-tinggi orang bergerak, nggak bisa minta-minta. Nggak ada lagi mobil mogok, cari makan di mana? Apa dengkulnya digerogotin?,” ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan mantan wali kota Surabaya itu agar tidak mudah mengambil kesimpulan soal Jakarta. Apalagi belum lama ada di ibu kota. “Baru tinggal di Jakarta sebulan enggak bisa tentukan Jakarta,” katanya.

Begitu pun soal tunawisma di kolong jembatan, menurutnya jika zaman dulu memang dimungkinkan karena orang masih bisa memanjatnya.

“Itu enggak bener, pakai rasio dong, sekarang zaman cloud system, semua orang berpikir enggak bisa asal-asalan begitu. Saya ini orang sini, yang tidur di kolong jembatan juga kagak ada karena tubir kali itu sekarang curam dan licin, enggak bisa dipanjat kayak dulu,” katanya.

Ridwan juga mengimbau agar semuanya hati-hati membuat pernyataan dan kesimpulan tentang Kota Jakarta, apalagi tanpa adanya penelitian mendalam.

“Makanya jangan sembarangan membuat kesimpulan tentang kota Jakarta. Saya researcher, 30 tahun saya riset dan saya tinggal di sini puluhan tahun. Jadi jangan mengambil kesimpulan sembrono. kita di sini orang-orang yang terpelajar di Jakarta,” pungkas Ridwan Saidi.

Sumber: www.fajar.co.id

Sumber: