Disway: Bangun Tidur

Disway: Bangun Tidur

Peroleh 'kursi' itu begitu dekat dengan Gedung Putih karena ternyata Michigan dan Wisconsin dimenangkan Biden.

Empat tahun lalu dua negara bagian itu dimenangkan oleh Trump. Berarti sudah tiga negara bagian yang pindah ke Biden. Yang satu lagi adalah Arizona.

Posisi Trump masih 214. Tapi kalau suara dari tiga negara bagian lainnya –yang juga belum selesai dihitung– dimenangkan Trump posisi Biden gawat. Tiga-tiganya punya jatah kursi yang besar: Pennsylvania, Georgia dan North Carolina.

Sambil menunggu perkembangan di Pennsylvania saya pun menoleh ke negara bagian Nevada. Yang lebih banyak padang pasirnya itu. Yang kota terbesarnya bernama –Anda sudah tahu– Las Vegas itu.

Nevada memiliki jatah ''kursi'' 6 buah. Maka pas. Kalau Biden menang di sini kekurangan 6 ''kursi'' itu akan tertutup dari Nevada.

Saat saya menulis naskah ini Biden memang unggul di Nevada. Tapi selisihnya hanya 7.000 suara. Padahal belum semua suara dihitung.

Hanya saja Biden sudah merasa ayem. Suara yang belum selesai dihitung itu adalah yang dari Las Vegas.

Kota-kita di luar Las Vegas memang kecil-kecil. Seperti Reno dan Carson City. Mudah menghitung ya. Cepat. Seluruh penduduk Nevada itu yang 75 persen tinggal di Las Vegas. Kecenderungannya sama: kota-kota besar memilih Biden.

Mungkin ketika Anda membaca tulisan ini penghitungan suara di Nevada sudah selesai. Dan 6 'kursi' Nevada menutup kekurangan 6 ''kursi'' Biden. Maka saat tulisan ini terbit mungkin saja Biden sudah terpilih.

Tidak penting lagi Pennsylvania. Tidak penting lagi tweet-tweet Trump yang mempersoalkan suara di Pennsylvania.

Tapi Trump akan terus upload Twitter. Di samping mempersiapkan gugatan-gugatan. Asal jangan menyiapkan kerusuhan.

Yang jelas kini Trump tidak sepenuhnya lagi di bela partai. Kian banyak tokoh partai Republik yang mengecam Trump. Terutama mengecam pidatonya menjelang subuh itu.

"Saya memang pendukung Trump. Tapi kalau Biden yang menang, saya akan menerimanya," ujar Gubernur Ohio, Mike DeWine pada Fox News yang juga pro-Trump. (Dahlan Iskan)

Sumber: