Pendaftar Guru Penggerak Sudah Capai 1.108 Peserta

Pendaftar Guru Penggerak Sudah Capai 1.108 Peserta

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, sebanyak 1.108 guru telah mendaftar menjadi calon guru penggerak angkatan kedua.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Santi Ambarrukmi mengatakan, bahwa program Guru Penggerak sukses menarik banyak minat para tenaga pengajar. Ini bisa dilihat dari banyaknya guru yang mengikuti seleksi program tersebut.

“Alhamdulillah, sosialisasi yang telah dilaksanakan di tiga Provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sudah sekitar 1.108 guru yang telah mendaftar menjadi calon guru penggerak. Jumlah ini diyakini masih akan terus bertambah,” kata Santi, di Jakarta, Rabu (21/10).

Santi menuturkan, untuk sasarannya program Guru Penggerak angkatan kedua yakni 56 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Jumlah guru yang akan direkrut sesuai kuota hanya 2.800 orang.

“Jumlah itu sama dengan kuota angkatan pertama yang akan memasuki masa pendidikan selama sembilan bulan,” ujarnya.

Santi menjelaskan, bahwa program Guru Penggerak bertujuan meningkatkan kompetensi guru agar mampu menciptakan ekosistem yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid.

“Peserta Guru Penggerak akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan. Peserta Guru Penggerak, bukan hanya guru yang berstatus PNS, tetapi juga bisa dari guru non PNS baik dari sekolah negeri maupun swasta,” terangnya.

Program Guru Penggerak sudah dicanangkan sejak 3 Juli 2020. Untuk angkatan pertama sudah tersaring 2.800 guru dari 19.218 guru yang mendaftar.

Selain merekrut calon peserta program Guru Penggerak, Kemendikbud juga mendorong guru berpengalaman, kepala sekolah, pengawas sekolah, praktisi/ akademisi/ konsultan untuk mendaftarkan diri sebagai pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak.

“Seleksi pengajar praktik (pendamping) akan dibuka tanggal 20 Oktober hingga 13 November 2020,” ujarnya.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril, menjelaskan fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru.

“Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa,” kata Iwan.

Iwan berharap, guru penggerak dapat mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan.

“Kami menargetkan sampai tahun 2024 jumlah guru penggerak akan mencapai 405.900 guru,” ujarnya.

Sumber: