Disway: Kejutan Oktober
Mau menyerang Taiwan? Sulit juga. Tiongkok hanya berjanji akan menyerang Taiwan kalau Taiwan menyatakan merdeka. Tapi ini bukan Taiwan yang memproklamasikan diri merdeka. Ini Amerika yang memberikan pengakuan.
Tentu Amerika bisa dianggap menyalahi kesepakatan dunia yang hanya mengakui satu China (one China policy). Tapi namanya saja kejutan. Siapa tahu Trump tidak mempedulikan itu -seperti sudah menjadi wataknya.
Syukurlah tidak satu pun pilihan itu dilakukan Trump di bulan Oktober ini -meski Oktober baru berakhir 17 hari lagi.
Yang bisa disebut "Kejutan Oktober" Trump justru tentang dirinya sendiri: terkena Covid-19.
Dan ia cukup puas dengan kejutan itu. Kini, setelah sembuh dari Covid-19, ia merasa mendapat amunisi baru untuk kampanye. Yakni bahwa ia adalah "orang kuat."
"Sekarang saya sudah punya imunitas. Saya tidak takut lagi. Maka pilihlah saya untuk mendapatkan Presiden yang sehat," katanya, kurang lebih.
Maksudnya: jangan pilih Joe Biden. Yang belum tentu terus sehat. Belum teruji. Bisa saja Covid ini mengenai Biden. Jangan-jangan justru Biden terkena Covid menjelang pencoblosan atau setelah pencoblosan.
Setting "Trump sembuh dari Covid" itu memang dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bahan kampanye di detik-detik akhir.
Bahkan sampai terungkap ke media adanya skenario yang nekat berikut ini.
Pernah ada rencana, waktu keluar dari RS, Trump akan mengenakan baju dalaman yang heroik. Ia pun akan keluar dari RS dengan badan yang pura-pura lemah. Setelah tiba di Gedung Putih ia akan menghadap kamera puluhan wartawan untuk action: tiba-tiba ia menampilkan sosok yang energetik, lalu merobek baju luarnya dengan kekuatan penuh untuk memperlihatkan baju dalamnya: kaus Superman.
Dengan skenario itu, Trump akan terlihat sebagai superhero yang bisa menyelamatkan rakyat Amerika.
"Entah mengapa skenario itu tidak jadi dilaksanakan," tulis New York Times pekan lalu.
Kalau skenario itu dilakukan, itulah yang bisa disebut benar-benar "Kejutan Oktober." Yakni kejutan yang menghibur -daripada kejutan berupa konflik di Asia Timur maupun di Iran.
Trump memang punya sisi baik yang sering dilupakan pembencinya: bahwa Trump belum pernah memutuskan untuk menyerang negara lain. Bahkan Trump menghentikan serangan ke Iran yang sudah tinggal beberapa menit lagi.
Tapi dukungan untuk Trump tetap saja benar-benar merosot. Hanya keajaiban yang membuatnya terpilih lagi. Salah satu keajaiban kecil itu terjadi kemarin. Di kota Portland, negara bagian Oregon.
Sumber: