Kopi Arabika PTPN Kian Digemari Masyarakat Dunia

--
Dalam program KSO yang berlangsung selama 10 tahun tersebut, PTPN IV PalmCo berkomitmen menanggung 100 persen biaya investasi yang dikeluarkan. KSO PTPN IV PalmCo tidak hanya membawa investasi, melainkan budaya kerja dan pendekatan teknologi informasi yang sepenuhnya berbeda di JCE. Langkah pertama Jatmiko usai KSO disepakati adalah melakukan pengukuran ulang menggunakan drone berbasis GIS.
Langkah itu penting untuk memastikan areal statement produktif dan non produktif. Selanjutnya, PTPN IV PalmCo turut memperbaiki pengelolaan budidaya dan peremajaan yang terencana mengacu pada Best Management Practices.
Tidak hanya itu, Jatmiko turut memangkas birokrasi yang lebih cepat serta mampu telusur berbasis informasi teknologi, melaksanakan evaluasi biaya kerja yang tersistem, serta restrukturisasi organisasi yang lebih ramping dan cekatan.
Tiga tahun berjalan, perubahan signifikan terjadi di JCE dengan produktivitas yang mencapai 409 kilogram/Ha bagi komoditas greenbeannserts dan 2.470 kilogram/Ha untuk komoditas kopi Cherry.
Lebih jauh, Jatmiko menjelaskan bahwa seluruh capaian itu tidak lepas dari dedikasi, kerja keras, dan komitmen dari setiap individu yang telah mendukung penuh transformasi JCE demi mengembalikan legenda kopi jawa di kancah internasional.
Ia pun turut berpesan agar konsistensi dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip budidaya demi menjaga produktivitas, kualitas, keberlanjutan, serta pelayanan terbaik.
"Apa yang telah kita lakukan di sini akan kita jadikan role model. Kita akan tularkan best practices ini ke para petani kopi di Indonesia. Sehingga nantinya tidak hanya JCE dan PTPN saja sejahtera, tapi seluruh petani kopi Indonesia akan merasakan nikmatnya dari hasil bertani kopi ini," ujarnya.
Sumber: