Presiden Prabowo Umumkan Penandatanganan Kontrak Investasi Senilai US$ 10 Miliar dengan Perusahaan China
Presiden Prabowo Umumkan Penandatanganan Kontrak Investasi Senilai US$ 10 Miliar dengan Perusahaan China--Instagram @Presidenrepublikindonesia
JEKTVNEWS.COM - Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa sejumlah kontrak investasi antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan China akan segera ditandatangani, dengan total nilai yang diperkirakan lebih dari US$ 10 miliar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, di Balai Besar Rakyat, Beijing, pada hari Sabtu, 9 November 2024. Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan bahwa kerjasama dalam bidang sains dan teknologi menjadi fokus utama dalam kontrak-kontrak yang akan segera diteken. "Besok siang, Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan menyelenggarakan acara yang di dalamnya terdapat penandatanganan berbagai kontrak antara perusahaan Indonesia dan China. Nilai keseluruhan kontrak ini lebih dari 10 miliar dolar AS," ujar Prabowo dalam keterangannya.
BACA JUGA:Upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan RI di IKN, Pakibraka Tingkat Pusat Terbagi Dua Tim
Menurut Prabowo, angka investasi yang semakin besar yang berasal dari perusahaan-perusahaan China menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hubungan ekonomi kedua negara. Hal ini, menurutnya, mencerminkan kolaborasi yang semakin erat antara sektor bisnis Indonesia dan China, yang diharapkan dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. "Investasi yang masuk dari perusahaan-perusahaan China ke Indonesia saat ini sangat besar. Ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara tidak hanya berkembang dalam aspek politik dan diplomatik, tetapi juga dalam sektor ekonomi yang semakin membaik," kata Prabowo.
Dengan besarnya nilai investasi yang akan segera direalisasikan, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendorong perkembangan sektor industri dan infrastruktur di tanah air. Selain itu, Prabowo juga menekankan bahwa sinergi antara kedua negara ini sangat penting bagi kesejahteraan bersama, baik bagi Indonesia maupun China.
Presiden Prabowo juga menyebutkan bahwa hubungan Indonesia-China akan semakin diperkuat dengan direncanakannya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2025 mendatang. Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa hubungan bilateral Indonesia dan China akan terus berkembang dan memasuki babak baru yang lebih erat. "Tahun depan kita akan merayakan hubungan diplomatik yang sudah terjalin selama 75 tahun. Saya yakin kerjasama di segala bidang akan terus meningkat, dan kita akan melihat kemajuan yang sangat signifikan," kata Prabowo menambahkan.
BACA JUGA:Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global
Lebih lanjut, Prabowo juga berharap bahwa peringatan tersebut akan menjadi momentum penting untuk lebih memperkuat hubungan antara Indonesia dan China dalam berbagai sektor, mulai dari perdagangan, investasi, hingga sektor kebudayaan dan pariwisata. "Ini adalah bukti nyata bahwa kerja sama antara kedua negara terus berjalan dengan baik dan menunjukkan kemajuan yang positif," imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri China, Li Qiang, juga memberikan sambutan positif terkait dengan kunjungan Presiden Prabowo. Menurut Li Qiang, pilihan Prabowo untuk China sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah dilantik sebagai Presiden Indonesia merupakan simbol pentingnya hubungan bilateral kedua negara. "Kunjungan ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian Presiden Prabowo dan pemerintah Indonesia terhadap hubungan China-Indonesia. Melalui upaya bersama dari kedua belah pihak, hubungan kita terus meningkat dan memasuki tahap baru yang lebih erat," kata Perdana Menteri Li Qiang.
Li Qiang menambahkan bahwa China siap terus berkontribusi dalam memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa hubungan China dan Indonesia tidak hanya bersifat bilateral, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi kawasan dan dunia secara keseluruhan. "Kedua negara kita memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan. Kami berharap hubungan yang sudah terjalin ini dapat terus berkembang menuju arah yang lebih baik," ujar Li Qiang.
BACA JUGA:Dibuka Presiden Prabowo, Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Hafiz Hadiri Rakornas di Sentul Jabar
Penandatanganan kontrak-kontrak investasi yang bernilai lebih dari 10 miliar dolar AS ini merupakan bukti nyata dari meningkatnya kepercayaan investor China terhadap Indonesia. Beberapa sektor yang diharapkan dapat mendapatkan dampak positif dari investasi ini termasuk sektor infrastruktur, energi, dan teknologi. Indonesia sendiri, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menawarkan potensi pasar yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan China yang ingin memperluas ekspansi bisnis mereka.
Kerjasama dalam sektor teknologi dan inovasi sains juga menjadi prioritas utama dalam kesepakatan yang akan segera terjalin. Ini termasuk kolaborasi dalam pengembangan teknologi canggih, penelitian ilmiah, serta proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing industri Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mempercepat transformasi digital dan memajukan industri berbasis teknologi tinggi, seperti yang tertuang dalam peta jalan ekonomi digital Indonesia.
Selain itu, kerjasama ini diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia. Dengan adanya investasi besar dari China, sejumlah proyek infrastruktur yang sudah lama ditunggu, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri, dapat segera terealisasi. Indonesia juga dapat mempercepat pengembangan kawasan-kawasan ekonomi khusus yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di pasar global.
Sumber: