Kontroversi Kehadiran Wanda Hara dalam Acara Kajian Ustaz Hanan Attaki

Kontroversi Kehadiran Wanda Hara dalam Acara Kajian Ustaz Hanan Attaki

Kontroversi Kehadiran Wanda Hara dalam Acara Kajian Ustaz Hanan Attaki--Instagram @wanda_haraa

JEKTVNEWS.COM - Kehadiran fashion stylist Wanda Hara dalam acara kajian Islam yang diadakan oleh Ustaz Hanan Attaki telah menghebohkan jagat maya. Kehadirannya dalam acara tersebut, yang juga dihadiri oleh sejumlah selebriti tanah air seperti Nagita Slavina, menarik perhatian publik, terutama karena Wanda Hara mengenakan cadar, sementara selebriti wanita lainnya mengenakan hijab biasa. Kontroversi semakin memuncak setelah foto-foto Wanda Hara beredar di media sosial. Dalam foto-foto tersebut, Wanda yang dikenal sebagai pria tulen tampil mengenakan hijab dan cadar berwarna hitam, tampak berdampingan dengan artis perempuan lainnya seperti Nisya Ahmad, Nagita Slavina, dan Shandy Purnamasari. Penampilannya yang meniru gaya perempuan muslimah ini segera menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan warganet.

 BACA JUGA:Mengenang Mantan Kekasih Lewat 7 Lagu Nostalgia

Reaksi netizen pun bermunculan, banyak yang mempertanyakan keputusan Wanda Hara mengenakan cadar dan hijab dalam acara tersebut, mengingat dirinya adalah seorang pria. Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk selebriti kontroversial Nikita Mirzani. Nikita tidak hanya mengkritik Wanda Hara, tetapi juga menyentil Nagita Slavina yang dianggapnya diam saja meski sudah berhaji. Melalui Instagram Story-nya, Nikita Mirzani mengungkapkan kekesalannya. Ia menyoroti bahwa Ustaz Hanan Attaki memang sering mengadakan kajian yang memisahkan laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan. Namun, yang membuatnya tidak habis pikir adalah mengapa Wanda Hara bisa mengenakan cadar dan berada di tengah-tengah perempuan. Nikita menilai hal ini terjadi karena adanya dukungan dari teman-teman selebriti di sekitar Wanda Hara.

"Jadi pemirsa, setelah gue cek ternyata ustaz itu memang suka bikin kajian. Kajiannya itu nyampur, ada cewek, ada cowok, tapi dipisah, cuma masih dalam satu ruangan," ujar Nikita. "Nah, yang enggak gue habis pikir adalah kenapa si Wanda ini bisa bercadar, berarti kan teman-teman di sekelilingnya itu support." Nikita menambahkan bahwa Wanda Hara bisa melakukan hal tersebut karena mendapat dukungan dari teman-teman artisnya. "Kalau enggak men-support, enggak mungkin si Wanda Hara ini ada di tengah-tengah perempuan. Ustaznya pun kena prank," tambahnya. Ia juga menyayangkan sikap Nagita Slavina yang tidak menegur Wanda Hara. "Nagita Slavina, itu udah bolak-balik umroh, sudah naik haji juga. Masa sih enggak bisa ngomong ke temennya," ujar Nikita.

 BACA JUGA:KPPI Selidiki Perpanjangan BMTP pada Impor Styrofoam dari Taiwan, China, dan Vietnam

Lebih lanjut, Nikita memberikan saran sederhana kepada Nagita untuk mengarahkan temannya. "Bilang gini ‘Wanda untuk kali ini lo enggak usah ikut ya atau kalau mau ikut itu lo di tempat laki-laki aja. Nanti kalau mau foto atau apapun itu, lo bisa gabung sama kita’ sesederhana itu,” bebernya. Wanda Hara, yang dikenal sebagai seorang fashion stylist kenamaan tanah air, memang sering menjadi sorotan. Jasa stylist-nya kerap digunakan oleh banyak selebriti terkenal di Indonesia. Wanda mulai terjun ke dunia fashion sejak tahun 2006, meskipun awalnya ingin menjadi make-up artist (MUA). Namun, ia menemukan bahwa dirinya lebih tertarik menjadi fashion stylist.

Wanda Hara lahir sebagai laki-laki, tetapi kini bertransformasi menjadi seorang wanita (transgender). Hal ini terlihat dari penampilannya yang kerap berpakaian seperti perempuan dalam berbagai kesempatan. Kehadirannya dalam acara kajian Ustaz Hanan Attaki dengan mengenakan cadar dan hijab menambah kontroversi seputar identitas gender dan penampilannya. Terlepas dari kontroversi yang ada, Wanda Hara tetap menjadi sosok yang dikenal dalam industri fashion tanah air. Penampilannya yang menarik perhatian banyak pihak menunjukkan betapa kompleksnya penerimaan masyarakat terhadap individu dengan identitas gender yang berbeda. Dalam kasus ini, kritik dan dukungan datang dari berbagai arah, menunjukkan adanya beragam pandangan dalam masyarakat. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap acara publik, penampilan dan tindakan peserta bisa memicu berbagai reaksi dari publik.

BACA JUGA:Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tingkat Kabupaten Batanghari

Sumber: