Tidak Ada Ujian Gelombang III untuk Peserta UTBK-SBMPTN

Tidak Ada Ujian Gelombang III untuk Peserta UTBK-SBMPTN

JAKARTA - Ujian tulis berbasis komputer (UTBK)-seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) gelombang I telah rampung. Dari 519.070 peserta, sebanyak 1.505 orang gagal mengikuti ujian karena tak lolos tes kesehatan.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih menyampaikan, 1.505 peserta tersebut diketahui memiliki suhu di atas 37,5 derajat Celsius. Selain itu, ada yang hasil rapid test-nya reaktif. Karena itu, mereka tidak bisa ikut ujian gelombang I. ’’Kami kasih kesempatan ikut di gelombang II,’’ ujarnya dalam temu media evaluasi UTBK gelombang I secara daring kemarin (15/7).

UTBK gelombang II diadakan pada 20–29 Juli 2020. Nasih mengimbau seluruh peserta UTBK gelombang II benar-benar menjaga kesehatan. Rajin cek suhu tubuh. Dengan begitu, ketika ada kenaikan suhu, peserta bisa segera menindaklanjutinya sebelum hari H ujian. Pasalnya, tak akan ada ujian susulan lagi. Dia menegaskan, tidak ada ujian gelombang III bagi peserta yang masih reaktif atau positif Covid-19.

Meski demikian, Nasih optimistis 1.505 peserta itu bisa mengikuti ujian kembali. Dia berkaca pada kasus di Surabaya. Dari 50 peserta yang reaktif, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani tes swab oleh tim gugus tugas daerah.

Kewajiban rapid test itu memang diberlakukan di beberapa pusat UTBK di Surabaya dan Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara. Rapid test disyaratkan secara formal karena peserta dianggap memiliki potensi risiko Covid-19. Apalagi, Surabaya termasuk zona merah penularan korona.

Pada gelombang II nanti, peserta yang mengikuti UTBK-SBMPTN diperkirakan mencapai 170 ribu orang. Nasih optimistis tingkat kehadiran peserta bakal sama banyaknya dengan gelombang I. Sebagai informasi, pada gelombang I UTBK-SBMPTN, persentase kehadiran mencapai 93 persen. Jauh lebih tinggi daripada UTBK 2019 yang hanya 88,9 persen.

Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo menambahkan, bila merujuk pada kesepakatan awal, peserta yang gagal tes kesehatan seharusnya tidak diperbolehkan mengikuti tes. Namun, LTMPT memberikan kesempatan lagi agar mereka bisa mengikuti tes pada gelombang II. Tentu setelah kondisi kesehatan mereka sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan gugus tugas. ’’Jadi sekali lagi, LTMPT dan dikti sudah sangat baik. Memberikan kesempatan tes lagi,’’ katanya.

LTMPT juga bakal mengembalikan uang pendaftaran 1.505 peserta gelombang I jika pada gelombang II masih terdeteksi reaktif atau positif Covid-19. LTMPT telah memiliki data para peserta tersebut. ’’Kita minta nomor rekeningnya, akan kita transfer,’’ tegasnya.

Sumber: